Mohon tunggu...
Mukaromah Nida
Mukaromah Nida Mohon Tunggu... Penulis - Nida

Gadis yang suka menulis kelahiran tahun 2000 di Blitar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Metode Belajar Unik Ala Cak Edi

7 Mei 2020   13:55 Diperbarui: 7 Mei 2020   13:53 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu semester telah kami lalui bersama beliau. Penuh kesan dan pembelajaran yang sangat menarik untuk saya bagikan kepada kalian semua. Cara belajar dengan metode ini amat sangat disukai mahasiswa karena tidak terlalu tegang namun kita dapat memperoleh ilmu.

1. Belajar dengan gaya yang santai dan nyaman.

Cara pertama yang diterapkan oleh Cak Edi adalah belajar dengan santai dan nyaman. Belajar dengan cara ini sangatlah diperlukan bagi kami mahasiswa yang sering stress dengan kegiatan Ma'had dan kuliah yang dijadikan satu sehingga terkadang tugas yang menumpuk menjadi sebuah kendala. Stresspun terkadang tak terhindarkan. Maka dari itu Cak Edi menerapkan sistem belajar yang nyaman dengan memasukkan beberapa unsur hiburan didalamnya. Beliau memposisikan diri sebagai teman mahasiswa sehingga mahasiswa nyaman jika belajar bersama beliau.

2. Belajar sesuai keinginan.

Apasih belajar sesuai keinginan itu? Belajar dengan metode ini cukup membantu kami yang notabenenya adalah kaum milenial yang suka kepo terhadap hal baru. Sehingga beliau memberikan kami ruang untuk mengeksplor dan mencari tau apa yang ingin kami ketahui kemudian menuliskannya dalam sebuah makalah dan PPT untuk dibagikan dan dipresentasikan terhadap teman-teman.

Dengan metode inilah kami bisa mengetahui apa yang ingin kami ketahui sekaligus berbagai ilmu terhadap teman-teman yang lainnya. Metode ini juga memberi ruang kita untuk berfikir kritis dan meningkatkan rasa keingintahuan kita, memberi ruang kita untuk mempelajari hal baru yang menyenangkan dan memberikan ruang agar kita dapat berkarya melalui sebuah tulisan dan meningkatkan kreativitas.

3. Pembuatan video atau film pendek.

 Metode yang ini adalah metode yang paling saya sukai. Dikarenakan pada metode ini selain kita diajarkan nilai kebersamaan dan toleransi kita juga diajarkan untuk menumbuhkan kreativitas yang bermanfaat terhadap orang lain.

Pembuatan film ini bertemakan mata kuliah Pancasila. Yang kemudian menjadi daya tariknya dalam metode ini adalah 3 in 1 dalam artian kita belajar mata kuliah kita, mengembangkan hobi bagi yang hobi dalam dunia perfilman, dan menambah keakraban sesama kelompok dan kreativitas kemudian juga ketrampilan dan menjadikan kita orang yang inovatif dan tentunya film yang kita buat mengandung ilmu dan pesan yang bermanfaat bagi yang menonton sehingga para penonton tidak hanya belajar melalui buku tapi juga melalui sebuah karya.

4. Bagi-bagi Artikel

Metode berikutnya adalah kita ditugaskan untuk menulis artikel sesuai adat budaya daerah asal kita. Selain mengenalkan kearifan lokal budaya kita kepada masyarakat banyak sehingga kearifan lokal budaya semakin dikenal banyak orang. Selain itu bagi anak muda sendiri yang terkesan mulai melupakan budaya daerah akan  kembali mempelajari budaya daerah dan kembali mengenal budaya daerah melalui tulisan yang kita bagikan. Sebagai seorang penulis amatir ini sangat membantu saya yang notabenenya mempunyai rasa ingin tahu tinggi dan suka menulis dan mempelajari kebudayaan daerah.

5. Jalan-jalan

Yang akan saya tuliskan berikutnya adalah jalan-jalan. Jalan-jalan di sini kita sebagai mahasiswa diberi kesempatan untuk mengenal agama-agama lain atau daerah-daerah lain adat budaya lain dengan kita mendatangi suatu tempat di mana kita bisa mencari narasumber dan mempelajari apa yang ada di situ.

Salah satu contohnya adalah artikel saya yang sebelumnya yang merupakan tugas dari Cak Edi tentang toleransi agama lain atau cara beribadah agama lain dan bagaimana agama lain tersebut menjalankan agamanya tersebut. Dari perjalanan saya menuju sebuah Vihara di situ saya mendapatkan pelajaran tentang kesederhanaan bagaimana umat Buddha menjalankan agamanya kebaktian bagaimana hormat kepada sang Buddha bagaimanakah sederhanakan mereka bagaimana cara berpuasa mereka dan simbol-simbol yang ada di altar di situ saya mendapatkan bahwa toleransi antar umat beragama itu sangatlah penting dan kesederhanaan yang diajarkan Agama Budha dapat kita ambil dalam kehidupan sehari-hari atau dalam agama Islam disebut dalam sufisme tetapi meskipun berbeda dengan sufisme tetap sama mengajarkan tentang kesederhanaan dan meninggalkan nikmat dunia demi mengharap ridho ilahi.

6. Diskusi Ringan

Beliau melakukan diskusi ringan guna menambah wawasan mahasiswa tentang hal baru atau hal yang ingin ditanyakan mahasiswa secara bebas. Beliau senantiasa welcome terhadap mahasiswa yang ingin berdiskusi baik itu tentang adat istiadat, atau sosial Budaya dan tak jarang juga mendiskusikan tentang permasalahan-permasalahan sosial yang sedang terjadi. Kita bebas bertanya dan berpendapat, mengembangkan kerangka berpikir menjadi ilmu yang bermanfaat.

Sekian cerita dari saya tentang metode yang diterapkan dosen saya tercinta. Semoga tulisan yang tidak seberapa ini dapat memberikan manfaat dikemudian hari. Dan saya berharap apa yang disampaikan Beliau dan apa yang saya terima menjadikan kebaikan yang terus mengalir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun