Mohon tunggu...
Nida Nur Hanifah
Nida Nur Hanifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga - 21107030016

If Happy Ever After Did Exist

Selanjutnya

Tutup

Film

Joker 2019: Orang Jahat adalah Orang Baik yang Tersakiti

15 Juni 2022   19:25 Diperbarui: 15 Juni 2022   19:37 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan penuh kebencian Arthur kembali ke rumah sakit tempat ibunya dirawat. Ia kalap dan menindih wajah ibunya dengan bantal sehingga ibunya meninggal karena sesak nafas. Ia membunuh seseorang yang telah menghancurkan hidupnya dan membuatnya mengalami gangguan mental. Arthur pulang dengan rasa duka dan kecewa, ia masuk kedalam rumah Shopie dan tidak mendapati Sophie disana. Ternyata Shopie baru saja keluar dari kamar anaknya dan terkejut melihat Arthur. Sophie ketakutan dan mengusir Arthur pergi. Kini Arthur sadar bahwa ternyata selama ini Shopie tidak pernah benar-benar ada disampingnya. Semua itu hanyalah khayalan Arthur belaka.

Lengkap sudah penderitaan Arthur. Ia membenci kehidupan dan orang-orang disekitarnya. Suatu hari Randall datang mengunjunginya dan memberikan ucapan bela sungkawa kepada ibunya. Disitulah Arthur membunuh Randall karena kecewa atas penghianatannya. Kemudian Arthur bersiap pergi untuk sebuah acara. Arthur sebelumnya mengikuti beberapa kompetisi komedi. Dari salah satu komedinya, ada tokoh publik yang mengundang Arthur ke dalam acaranya karena tertarik dengan jokes yang Arthur berikan. Namun, kesannya pembawa acara tersebut seakan mengolok-olok isi materi Arthur yang tidak lucu. Maka pada hari itu, Arthur mendandani dirinya sendiri dan bersiap untuk pergi ke acara Murray Franklin, acara yang mengundang dirinya sebagai bintang tamu utama.

Di tengah jalan, Arthur bertemu dengan dua orang polisi yang sedari kemarin ingin mewawancarainya berkaitan dengan tragedi tiga orang pekerja yang tewas di kereta. Arthur berusaha lari dari kejaran polisi menaiki kereta yang ternyata telah diisi oleh rombongan orang bertopeng badut yang akan melakukan demonstrasi. Polisi tersebut salah sasaran dan malah menembak orang lain. Hal tersebut memicu kerusuhan di kereta, semua penumpang berusaha menghakimi para polisi tersebut.

Arthur sampai di acara Murray Franklin. Pada acara tersebut ia mengeluarkan jokes-jokes yang malah membuat hadirin tegang. Ia mengaku bahwa ia membunuh tiga orang pekerja di kereta. Hal tersebut membuat sang pembawa acara Murray Franklin yang diperankan oleh Robert De Niro kewalahan menanggapi jokes Arthur tersebut. Franklin mulai membantah dan segera cepat-cepat mengakhiri acara. Arthur yang berbicara tidak lagi didengarkan oleh Franklin membuat Arthur kesal dan melampiaskan emosinya, ia berkata bahwa manusia-manusia tidak pernah peduli dan malah menindas orang-orang yang mempunyai gangguan mental dan diundangnya Arthur ke dalam acara tersebut berniat mempermalukan dirinya. Seketika itu, Arthur menembak Murray Franklin. Franklin mati ditempat.

Studio mendadak rusuh. Arthur Fleck berbicara kepada kamera yang ditayangkan secara live di penjuru kota. Betapa pentingnya kepedulian sesama manusia, bukan hanya saling menyakiti satu sama lain. Arthur kemudian dibawa oleh petugas keamanan. Jalanan telah ramai oleh demonstrasi massa. Semua orang bertopeng badut membakar ban-ban, menyergap mobil-mobil orang-orang jahat yang berkuasa. Suasana kota Gotham bagaikan neraka. Saat itulah mobil yang berisi Arthur untuk dibawa ke kantor polisi ditabrak oleh sebuah trailer besar. Arthur pingsan. Ketika ia siuman ia telah dibawa keluar mobil dan disoraki oleh orang-orang bertopeng untuk bangkit. Arthur berdiri di tengah kericuhan kota. Ia menjadi pemimpin bagi mereka yang telah lama tertindas di dalam demonstrasi besar-besaran badut bertopeng.

Salah satu quotes menarik dari film ini adalah terkadang orang jahat itu lahir sebab ia terlalu lama merasakan kekecewaan dan kesakitan yang berulang kali dibuat oleh orang-orang sekitarnya. Betapa pentingnya bagi kita sesama manusia memahami keadaan mental seseorang dan membimbingnya keluar dari keterpurukan.  

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun