Mohon tunggu...
Nida Nur Hanifah
Nida Nur Hanifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga - 21107030016

If Happy Ever After Did Exist

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Mengenal Strawberry Generation dan Faktor-Faktor Penyebabnya

14 Juni 2022   11:53 Diperbarui: 14 Juni 2022   12:14 3068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3.       Generasi masa kini lebih mudah lari dari kesulitan

Generasi Strawberry ini jika mereka mendapatkan kegagalan mereka lebih mudah melupakan dan melampiaskannya ke hal-hal lain yang begitu mudah dilakukan. Mereka mudah baper karena kenyataan yang menyedihkan, mereka menghibur diri dan lari dari masalah. Sebenarnya tidak apa-apa jika kita melakukan hal tersebut untuk refreshing dan menenangkan pikiran. Namun, jika refreshing terus-terusan dilakukan itu akan membuat kita menjadi sosok yang terlanjur jatuh di zona nyaman. Kita kemudian susah untuk memulainya dari awal karena rasa kecewa kita. Padahal kesuksesan itu akan datang apabila kita menyikapi masalah-masalah yang terjadi dengan kembali percaya diri dan berani mencoba sesuatu yang baru untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan kemarin.

4.       Narasi-narasi orang tua yang kurang tepat

Kadang orang tua menyebut anaknya dengan istilah-istilah tertentu yang membuat anaknya akan mengecap dirinya demikian ketika besar nanti. Contohnya kita disebut anak yang mood nya suka berubah-ubah atau moody, nah hal tersebut kemudian akan berpengaruh kepada kita dan kita mengakui bahwa kita memang berubah-ubah moodnya sehingga hal tersebut akan diajarkan. Padahal jika kita susah untuk mengatasi mood yang berubah-ubah akan berdampak buruk ketika kita akan melakukan sesuatu. Hal yang dikerjakan sesuai mood juga tidak baik, karena kehidupan yang kita lakukan harus mempunyai prosedur yang apik sehingga aktivitas yang kita jalani terasa menyenangkan.

Nah, apabila kamu merasa menjadi generasi ini kita harus berusaha untuk menumbuhkan mental stroberi yang gampang baper, putus asa, dan mager an ini menjadi mental yang tangguh. Generasi yang tangguh adalah generasi yang optimis untuk masa depan yang lebih baik. Kita dapat menghadapinya dengan berbagai macam cara. Walaupun generasi ini disebut juga dengan generasi rebahan, kita harus menjadi orang-orang yang cerdas memanfaatkan teknologi yang ada sehingga kita juga menjadi generasi yang ikut berkontribusi terhadap kemajuan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun