Hal itu membuat keadaan hutan para mahluk perlahan-lahan membaik karena semenjak Maleficent berubah seluruh penghuni hutan merasa takut dan was-was. Â Hutan yang tadinya suram telah kembali indah seperti semula. Hadirnya Aurora kembali melembutkan hati Maleficent.
Hal besar terjadi, ketika usia Aurora hampir genap 16 tahun satu hari. Para peri pelindung Aurora tidak sadar bertengkar dan mengucapkan bahwa Aurora adalah putri raja yang terkena kutukan. Aurora yang baru pulang bermain mendengarnya dan merasa kecewa karena ia tidak pernah diberi tahu.Â
Betapa terkejutnya, bahwa ia tahu jika ternyata Maleficent lah yang telah mengutuknya. Aurora pergi menemui Maleficent dan menangis ia mengatakan bahwa Maleficent adalah makhluk terjahat. Aurora kemudian memutuskan pergi ke kerajaan untuk menemui ayah dan ibunya, di tengah jalan ia bertemu seorang pangeran bernama Philip yang diperankan oleh Brenton Thwaites.
Diaval memperingatkan Maleficent bahwa Aurora akan menemui kutukannya hari itu dan jika Maleficent tidak ingin itu terjadi ia harus menemukan cinta sejati sang putri.
Namun, Maleficent malah berkata bahwa hal itu mustahil adanya. Tidak ada cinta sejati, karena Maleficent tidak pernah percaya apa itu cinta. Aurora yang kembali membuat Raja Stefan murka kepada para peri yang tidak bisa menjaganya. Ia memutuskan untuk mengurung Aurora dan bersiap-siap untuk melawan Maleficent.
Sayangnya, walaupun Aurora yang telah dijaga dengan begitu ketat kutukan tetaplah kutukan. Ada sebuah suara yang membisiki Aurora dan menuntunnya ke arah gudang berisi alat pemintal benang. Aurora terus terhasut dan melangkah menuju sebuah jarum tajam dan ia melukai dirinya sendiri. Aurora pun tertidur selamanya.
Disisi lain, Maleficent dan Diaval mencari pangeran untuk menyembuhkan sang putri. Mereka masuk mengendap-endap kamar istana dan menemui Aurora yang tertidur.Â
Plot twist yang unik adalah, pada film ini Pangeran Philip justru tidak bisa membuat Aurora terbangun berbeda dengan Kisah Aurora yang banyak dikenal masyarakat.Â
Maleficent yang putus asa, ia bersedih dan menyesal atas kutukannya sendiri. Maleficent mengusap lembut wajah cantik Aurora yang tertidur karena kutukannya, kemudian dia mencium kening Aurora dengan air mata yang menetes.
Ternyata kekuatan cinta Maleficent lah yang dapat membangunkan Aurora, kasih sayang Maleficent yang tulus membuktikan bahwa cinta sejati memang ada. Maleficent tulus dan mencintai Aurora seperti anaknya sendiri. Aurora terbangun dan memeluk Maleficent. Mereka bergegas pergi dari kerajaan.
Namun, Raja Stefan dan pengawalnya sudah merencanakan hal buruk kepada Maleficent. Sebuah jaring raksasa yang terbuat dari besi jatuh menangkap Maleficent. Maleficent mengerang karena kesakitan.Â