Mohon tunggu...
Nida Adzilah
Nida Adzilah Mohon Tunggu... -

Public Health UI'13

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Wanita dan Rokok

12 Agustus 2013   01:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:25 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Peranan dan posisi wanita dalam masyarakat memang selalu menarik untuk diperbincangkan. Tidak terkecuali yang satu ini :wanita dan rokok. Ya, rokok!

Pada awal abad ke-20, gerakan anti-tembakau ditujukan terutama pada wanita dan anak-anak. Merokok dianggap kebiasaan kotor dan apabila seorang wanita merokok maka akan mendapat pengucilan dari lingkungannya. Namun seiring dengan berkembangnya zaman, semakin berkembang pula keinginan para wanita atas kesetaraan. Dengan adanya gerakan ‘Hak Pilih’ yang menginginkan kesetaraan hak bagi wanita, wanita pun akhirnya memiliki hak dan kebebasan untuk memilih. Hal ini dianggap sebagai sebuah peluang bagi industri tembakau untuk membidik wanita sebagai konsumen baru mereka hingga pada tahun 1920-an industri tembakauberani mempromosikanrokok khusus wanita. Dengan iming-iming palsu akan kelangsingan, modernitas,emansipasi, kecanggihan, dandaya tarikseksual, rokok khusus wanita laku di pasaran. Pada kenyataannya,hal itu menyebabkanpenyakitdan kematian.

Saat ini, sekitar 250 juta wanita diduniaadalah perokokharian. Sekitar 22% wanita dinegara-negara majudan 9% wanita dinegara-negara berkembangmerokok.Selain itu, banyakperempuandi Asiayang mengunyahtembakau.

Merokok di kalangan wanita menurundi banyaknegara-negara maju, terutamaAustralia, Kanada, Inggris danAmerika. Tap itren ini tidak ditemukan di semua negara maju. Di beberapanegara eropa selatan, eropa tengah, dan eropa timurpersentase perokok wanita tidak menunjukan penurunan bahkan masihmeningkat.

Laporan WHO menyebutkan bahwa jumlah perokok meningkat 2,1% per tahun di negara berkembang, sedangkan di negara maju angka ini menurun sekitar 1,1% per tahun. Penelitian di Jakarta juga menunjukkan 64,8% laki-laki dan 9,8% perempuan dengan usia di atas 13 tahun adalah perokok.

"Jika wanita merokok seperti pria, mereka juga akan meninggal seperti pria," kata Prof. Sir Richard Peto, dari Universitas Oxford.

Merokok dapat menimbulkan ancaman kesehatan yang lebih besar bagi wanita dibandingkan pria. Peneliti Norwegia menemukan bahwa wanita yang merokok ternyata memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker dibandingkan pria.

Para peneliti ini melihat catatan medis dari 600 ribu pasien dan menemukan risiko dua kali lebih besar terkena kanker usus pada wanita perokok dibandingkan pria. Menurut laporan Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention menunjukkan bahwa wanita perokok memiliki 19 % peningkatan risiko penyakit.Sedangkan pria hanya memiliki 9 % risiko saja.

Bagaimana hubungan wanita perokok dengan masalah ginekologis dan kehamilan? Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa merokok mengurangi sekresi estrogen yang diduga bertanggung jawab atas gangguan menstruasi termasuk timbulnya rasa nyeri. Merokok juga bisa menyebabkan perubahan nada suara dan peningkatan bulu tubuh.Selain itu, menopause terjadi 1 sampai 2 tahun lebih awal di kalangan perokok.

Merokok dapat menurunkan kesuburan wanita hingga 50%. Merokok juga meningkatkan risiko keguguran hingga 3 kali lipat. Efek lain, pertumbuhan janin juga dapat terganggu akibat kurangnya pasokan oksigen. Bayi yang dilahirkan juga cenderung berbobot rendah (kurang dari 200 gram saat lahir). Wanita perokok juga akan menghasilkan ASI 25% lebih sedikit dibandingkan wanita non-perokok.

Faktanya, kebiasaan merokok, baik itu pada wanita maupun pria, nyata memberikan dampak buruk terhadap berbagai aspek, tidak hanya pada aspek kesehatan. Fakta lainnya, kesehatan adalah pilihan. Setiap manusia diberkahi kebebasan untuk memilih atas apa yang terbaik baginya. Segala hal yang kita rasakan saat ini adalah buah perbuatan kita di masa lampau. Begitu juga dengan masa yang akan datang, jika ingin hidup sehat di masa tua, jangan tunggu nanti untuk memulai sesuatu yang baik. Hiduplah dengan pola sehat dan mengingat setiap hari sebagai “Hari Tanpa Tembakau Sedunia”.

Sumber :

World Health Organization. 2000. Female Smoking. http://www.who.int/tobacco/en/atlas6.pdf. 7 Agustus 2013/

Gene Borio. 1993. Tobacco Timeline: The Twentieth Century 1900-1949--The Rise of the Cigarette. http://archive.tobacco.org/resources/history/Tobacco_History20-1.html. 7 Agustus 2013/

Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI. Perempuan dan Tembakau : Sebuah Daya Tarik yang fatal. http://www.promkes.depkes.go.id/index.php/topik-kesehatan/94-pengendalian-rokok/133-perempuan-dan-tembakau-sebuah-daya-tarik-yang-fatal. 7 Agustus 2013/

Centers for Disease Control and Prevention. 2001. Health Consequence of Tobacco Use Among Women. http://www.cdc.gov/tobacco/data_statistics/sgr/2001/highlights/consequences/index.htm. 7 Agustus 2013/

Esensi Penulisan :

Kepedulian akan kaum wanita yang telah banyak merokok, membuat saya ingin membuat sebuah tulisan untuk sekadar berbagi informasi dan sekaligus saling mengingatkan bahwa hidup sehat tanpa rokok adalah hak bagi tubuh kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun