"Yo, move on, dong!" Beni menasihati dan menepuk pundak Ryo yang membisu.
Dalam keheningan, Ryo kembali mendengar suara tangis seorang perempuan. Tangis itu sangat menyayat hati. Seolah merasakan apa yang ada dalam hati Ryo saat ini. Sakit hati dan luka lama Ryo kembali terbuka. Ia mendadak teringat pada Sandra. Tangisan ini seperti suara Sandra saat kecil dulu. Samar-samar ia mendengarkan dan semakin lama terasa nyata.
"Yo, kenape lagi lu?" Toni melihat ekspresi wajah Ryo yang berubah.
-bersambung-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!