Mohon tunggu...
Nida Kholisa
Nida Kholisa Mohon Tunggu... Penulis - Creative Writer

Get in touch with me on my Instagram @nidakeyn, Medium Nida Kholisa, or Linked In Nida Kholisa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hanya Jadi Opsi, Kini Mahasiswa Akhir Tak Wajib Skripsi

1 September 2023   09:31 Diperbarui: 1 September 2023   09:46 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasianer, udah tau belum kalau skripsi yang katanya menjadi hal paling menantang sekaligus sumbu kepenatan dari mahasiwa akhir kini telah menjadi sekedar opsi?

Pernyataan mengenai penyerderhanaan standar nasional pendidikan ini dikemukakan langsung oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim pada rapat bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Rabu (30/8).

Nadiem mengatakan bahwa jenjang perkuliahan S1 dan D4 tidak wajib skripsi. Setiap kepala program studi memiliki kemerdakaan dalam mengukur standar kelulusan. Lalu, kompetensi dalam kelulusan tidak dijabarkan lagi secara rinci sehingga Perguruan Tinggi lah yang merumuskan syarat penunjang kelulusan anak didiknya sendiri.

Tak sekedar jadi wacana lama, keputusan tersebut ternyata telah tertulis dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) No. 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

Penyerderhanaan standar nasional pendidikan lainnya yaitu mahasiswa S2 dan S3 tetap wajib tesis dan disertasi, namun tidak wajib menerbitkan jurnal. Hal tersebut diakui Nadiem sebagai transformasi atau perubahan yang cukup radikal dalam dunia pendidikan. Hal tersebut dikarenakan Ia menyerahkan kepercayaan pada setiap kepala program studi untuk membuktikan hasil lulusannya berkompeten.

Disamping keputusan di atas, Nadiem menyebutkan ada dampak positif yang dapat dicapai; Perguruan Tinggi akan terdorong untuk menjalani program Kampus Merdeka, kebebasan berinovasi, dan menjadikan Project Base Learning atau Project Riset sebagai kurikulum pendidikan. Selain itu, mahasiswa akan mendapatkan dukungan yang lebih banyak dalam berkegiatan pada ranah pendidikan diluar kampus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun