Mohon tunggu...
Nico Valent Dwicahyo
Nico Valent Dwicahyo Mohon Tunggu... -

Menulis di kala senggang waktu melanda http://www.ceritamasvalent.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Pamit Dulu

24 Juli 2016   10:47 Diperbarui: 24 Juli 2016   10:54 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mereka masih berepeluk hangat.Mereka kini menyadari bahwa ini akan menjadi pelukan terakhir sebelum mereka terpisah.

“Dwi..”

“Ya,Ariesta”

“Janji kalau kau tak akan melupakakanku?”

Dengan memegang tangan Ariesta dengan erat,Dwi berkata,

“Ariesta.. dari lubuk hati yang paling dalam,A.. A.. Aku tidak akan melupakanmu.Aku tidak akan melupakan semua kenangan yang kita jalani.Ariesta,jika ada waktu,aku akan mengunjungimu”

“Dwi.. Terima kasih sudah menjagaku selama ini.Dwi.. Aku pamit dulu ya.. sampai jumpa,semoga kita bisa bertemu”

Dengan berat hati,Dwi hanya menganggukkan kepala lalu melepas genggaman tangan Ariesta.Namun sebelum ia pergi,Dwi menyerahkan sebuah surat untuk Ariesta baca.Dan setelah itu,Dwi hanya melihat Ariesta menghilang.. menghilang.. dan bayangannya menghilang dari antara kerumunan penumpang..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun