Mohon tunggu...
Nicolleta Octavia
Nicolleta Octavia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ekonomi Pembangunan

Mahasiswi di Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Ekonomi Islam dalam Konteks Global: Tantangan dan Harapan di Masa Kini

31 Oktober 2023   00:07 Diperbarui: 31 Oktober 2023   00:10 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemikiran ekonomi Islam adalah sebuah pendekatan yang semakin diperhatikan dalam lingkup global. Ia merangkul prinsip-prinsip Islam untuk membentuk suatu sistem ekonomi yang lebih adil, berkelanjutan, dan inklusif. Namun, seperti sistem ekonomi lainnya, pemikiran ekonomi Islam menghadapi sejumlah tantangan yang perlu diatasi agar visinya dapat terwujud. Artikel ini akan menjelaskan tantangan yang dihadapi oleh pemikiran ekonomi Islam dalam konteks global saat ini dan harapan-harapan yang muncul.

Tantangan Global

1. Globalisasi dan Pengaruh Barat: Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh pemikiran ekonomi Islam adalah pengaruh dominan globalisasi yang sering kali didorong oleh sistem ekonomi Barat. Pemikiran ekonomi Islam, yang berakar dalam prinsip-prinsip Islam, sering kali harus bersaing dengan ideologi dan praktik ekonomi yang berbeda. Globalisasi yang mendominasi ini dapat mengaburkan visi pemikiran ekonomi Islam, menyebabkan pengurangan identitas budaya dan agama dalam praktik ekonomi.

2. Teknologi dan Digitalisasi: Perkembangan teknologi, terutama revolusi digital, telah mengubah lanskap ekonomi secara signifikan. Ekonomi berbasis teknologi yang muncul ini tidak selalu sejalan dengan prinsip-prinsip pemikiran ekonomi Islam. Bagaimana menjembatani kesenjangan antara inovasi teknologi dan nilai-nilai Islam adalah tantangan utama. Beberapa praktik ekonomi digital, seperti transaksi tanpa uang tunai, pertambangan kripto, atau platform perdagangan daring, sering kali tidak mengikuti hukum Islam.

3. Ketidakstabilan Politik dan Konflik: Beberapa negara Muslim menghadapi ketidakstabilan politik dan konflik bersenjata yang berdampak negatif pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Ketidakpastian politik dan konflik sering kali menghambat implementasi prinsip-prinsip ekonomi Islam. Kehancuran infrastruktur, ketidakpastian hukum, dan kekurangan investasi menjadi halangan dalam menerapkan pemikiran ekonomi Islam.

Harapan Global

1. Perbankan Syariah dan Keuangan Islam: Salah satu perkembangan terbesar adalah pertumbuhan perbankan syariah dan lembaga keuangan Islam. Inisiatif-inisiatif ini menawarkan alternatif yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip pemikiran ekonomi Islam dalam sektor perbankan dan keuangan global. Perbankan syariah telah membuktikan bahwa prinsip-prinsip ekonomi Islam dapat diimplementasikan secara efektif dan menghasilkan keuntungan.

2. Pengentasan Kemiskinan dan Pembangunan Berkelanjutan: Pemikiran ekonomi Islam memfokuskan pada distribusi kekayaan yang lebih adil dan pengentasan kemiskinan. Dalam era ketidakpastian ekonomi global, pemikiran ini dapat membantu mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, termasuk yang tercantum dalam Agenda 2030 Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ini termasuk tujuan pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan, dan pelestarian lingkungan.

3. Inklusivitas dan Keadilan: Pemikiran ekonomi Islam mempromosikan inklusivitas dan keadilan dalam ekonomi. Ini berarti melibatkan semua lapisan masyarakat dalam proses ekonomi. Ini tidak hanya menciptakan masyarakat yang lebih adil, tetapi juga lebih stabil dan berkelanjutan.

Pemikiran ekonomi Islam dalam konteks global adalah isu yang semakin relevan. Meskipun menghadapi tantangan yang serius dalam bentuk globalisasi, teknologi, dan ketidakstabilan politik, pemikiran ekonomi Islam memiliki potensi besar untuk membentuk masa depan ekonomi yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan.

Pemikiran ini bukan sekadar konsep teoritis; ia adalah kerangka kerja yang memiliki potensi nyata untuk membentuk perkembangan ekonomi global menuju keadilan sosial, inklusivitas, dan keberlanjutan. Dengan komitmen, inovasi, dan kerja keras, pemikiran ekonomi Islam dapat menjadi solusi bagi sejumlah tantangan global yang dihadapi ekonomi saat ini. Dengan begitu, pemikiran ekonomi Islam memiliki potensi untuk mencapai visi ekonomi yang lebih berkeadilan, berkelanjutan, dan inklusif di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun