Mohon tunggu...
nico dewantara
nico dewantara Mohon Tunggu... -

love to travel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Negeri yang Prihatin

5 Mei 2014   04:39 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:52 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu belakangan ini kita dikejutkan kembali dengan beberapa tragedi yang terulang lagi di negeri ini. Pertama, yaitu kasus meninggalnya siswa STIP yang dianiaya oleh seniornya, dan kedua,
meninggalnya seorang bayi yang ditelantarkan oleh salah satu rumah sakit swasta di Tangerang lantaran tidak mampu membayar uang muka masuk ICU.

Melihat kasus seperti ini terulang lagi membuat saya bertanya-tanya, apa yang sebenarnya di kerjakan oleh pemerintah dalam jangka waktu 10 tahun ini, apakah mereka tidak pernah belajar dari pengalaman?
Saya juga heran mendengar jawaban wakil menteri kesehatan pada salah satu acara talkshow, ketika ditanya apa tanggapan bapak pada kasus yang terulang lagi ini,
dia mengawalinya dengan menjawab saya prihatin bukannya permohonan maaf yang sedalam-dalamnya dan menjelaskan sistem yang sudah ada serta menganjurkan orang tua korban untuk melapor kepada lembaga pengawas dokter atau LSM. Mendengar jawaban wamenkes tadi, saya merasa negeri ini sangat butuh pertolongan.

Bagaimana mungkin seorang menteri menjawab pertanyaan tersebut dengan menjelaskan kembali sistem yang sudah terbukti gagal karena tidak mampu mencegah hal tersebut terus terjadi dan tidak langsung menindaklanjuti kasus ini malahan menyuruh korban untuk melapor terlebih dahulu kepada lembaga-lembaga yang sama sekali tidak familiar di khalayak umum.
Kita seharusnya belajar kepada pemimpin di negara lain yang mengundurkan diri ketika terjadi tragedi di negerinya, seperti perdana menteri Korea Selatan yang mengundurkan diri karena dia mengakui bahwa tragedi tenggelamnya kapal feri Sewol adalah kesalahannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun