Mohon tunggu...
Nicolas Sulistyojati
Nicolas Sulistyojati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN

QS, Az-Zumar Ayat 53

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN UNS 36 Kenalkan Ecoprint, Batik Kekinian sebagai Pemberdayaan Kelompok Batik Giriaksara

18 Februari 2022   07:00 Diperbarui: 18 Februari 2022   07:04 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KARANGANYAR - Memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang melakukan pengabdian di Dusun Girilayu, Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah melakukan Pelatihan Pembuatan Batik Ecoprint pada Kelompok Batik Giriaksara di Dusun Girilayu. Kegiatan dilakukan di gedung serbaguna RT 01 dan RT 02 pada Kamis (17/2/2022).

"Melihat banyaknya potensi alam yang terdapat di Dusun Girilayu, membuat kami berpikir untuk mengajak warga meciptakan produk unggulan dengan memanfaatkan potensi alam tersebut." Ujar salah satu mahasiswa KKN UNS 36 di Dusun Girilayu.

Ecoprint merupakan salah satu teknik baru dalam dunia fashion yang memanfaatkan kekayaan tumbuhan sekitar. Pada dasarnya ecoprint ini adalah mencetak pola dari daun atau bunga ke kain dengan cara dipukul menggunakan palu (pounding) atau melalui pengukusan (steaming).

Selain menggunakan daun atau bunga sebagai motifnya, ecoprint juga memanfaatkan pewarna alami seperti kayu secang, kayu teger, serbuk green tea dan sebagainya. Daun yang digunakan sebagai motif bisa dari daun jati, daun cemara, daun karsen, bunga kenikir. Kemudian daun pepaya jepang, daun anggur, daun waru, daun kelor, daun akasia, daun kenikir, daun jarak, dan lain sebagainya.

Pelatihan terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama penyampaian materi oleh mahasiswa KKN UNS dilanjutkan tanya jawab. Lalu sesi kedua adalah praktik cara pembuatan ecoprint oleh peserta pelatihan. Mahasiswa KKN UNS memandu selama pelaksanaan praktik.

Dokpri
Dokpri

Pelatihan dilaksanakan kurang lebih tiga jam dan diikuti oleh ibu-ibu kelompok batik giriaksara. Pelatihan ini merupakan hal baru di kelompok batik tersebut sehingga banyak menarik perhatian dari peserta pelatihan. Ditambah lagi dengan teknik pembuatan ecoprint yang sangat mudah membuat ibu-ibu semangat untuk mencobanya di rumah.

"Ibu-ibu sangat antusias dan tertarik untuk membuat produk ecoprint yang mampu menjadi trend fashion baru serta mampu menjadi produk baru bagi kelompok batik girilayu", ungkap ketua tim pelatihan ecoprint KKN UNS 36, Adlina, usai pelatihan.

Dokpri
Dokpri

Kepala Desa Girilayu sangat menyambut baik kegiatan ini.

"Desa Girilayu saat ini sedang fokus pada pengembangan desa sebagai desa wisata batik, saya senang dengan adanya pelatihan ini selain memberdayakan ibu-ibu agar lebih produktif, diharapkan nanti ecoprint ini dapat menjadi produk unggulan yang dapat mendukung program desa wisata batik girilayu", ujar Slamet, Kepala Desa Girilayu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun