Mohon tunggu...
Nicolas
Nicolas Mohon Tunggu... -

Orang-orang persimpangan jalan | Tulisan saya lainnya tersedia di https://sekotelo.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Pemuda Itu

15 Juli 2017   23:24 Diperbarui: 15 Juli 2017   23:29 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : dakwahmuslimmuda.blogspot.co.id

"Kau sudah salat ?"

Tanya pamannya selalu lewat SMS masuk yang diterimanya pagi itu, yang selalu menyuguhi cokelat hangat tiap berlebaran di rumahnya, yang buta huruf, yang khatam Alquran, yang tidak pernah lupa salat. Sepanjang yang diketahuinya.

"Sudah, Pakdhe"

Ia sebenarnya tidak mau berbohong, tapi lebih baik daripada harus mendengarkan nasihat berkepanjangan dari paman yang sangat dicintainya itu.

Namun sahabat yang sekaligus kekasihnya itu, yang gingsul dan tak pernah menemukan titik balik dalam pengembaraan panjangnya, yang berjanji selalu memberikan bahunya sebagai tempat menumpahkan segalam kebimbangan sahabatnya itu, tidak tampak di jalan yang saat itu sedang lengang-lengangnya.

Ucapan terima kasih kepada jalan, meskipun tak pernah membawanya ke suatu tujuan yang jelas, meskipun ia belum salat, meskipun ia tak kunjung dipertemukan dengan sahabat yang sekaligus kekasihnya itu, meskipun ia sudah menengok kanan dan kiri.

Lengang.

"Kau sudah salat ?"

(Yogya, Juli 2017)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun