Mohon tunggu...
Nicolas JuanMei
Nicolas JuanMei Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

hobiku ?

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Media Sosial yang Sangat Berpengaruh Bagi Pembentukan Karakter Remaja

11 November 2020   08:57 Diperbarui: 11 November 2020   09:03 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi banyak mengubah kehidupan manusia. Yang menjadi alasan teknologi informasi dan komunikasi semakin maju karena adanya internet. Keberadaan internet banyak memberikan kemudahan bagi penggunanya. Informasi yang diakses bisa didapatkan dari berbagai negara, selain itu komunikasi bisa dilakukan dimanapun melalui internet ini. Semua kehidupan terasa tidak memiliki batas waktu, ruang dan penggunaannya yang dapat diakses dimanapun, siapapun, dan kapanpun. Salah satu hasil dari keberadaan internet ini adalah munculnya media sosial. Media sosial adalah sesuatu yang penting dijaman yang modern ini, semua orang sangat membutuhkan media sosial. Penggunaan media sosial bagi orang dijaman sekarang sangat bermacam-macam. Salah satu kegunaan yang sering ditemukan pada media sosial dapat menjadi alat menjalin hubungan sosial melalui internet. Melalui media sosial inilah muncul suatu aplikasi percakapan yang biasa disebut chatting. Lewat fitur yang ada pada media sosial, kita bisa berdialog secara jarak jauh melalui aplikasi yang sudah disediakan oleh beberapa alat elektronik seperti gawai atau komputer. Banyak orang dapat dengan mudah mengakses berita, video, audio, dokumen dan sebagainya. Dengan media sosial semua menjadi mudah dijaman sekarang ini. Keberadaan internet dan media sosial membuat beberapa bidang kehidupan juga ikut berubah, salah satu perubahan yang terjadi ada di sebuah generasi manusia yang baru. Generasi tersebut sering dikenal sebagai generasi milenial. Pendapat ini diperkuat oleh Ibrahim (2011:310) dalam bukunya Kritik Budaya Komunikasi, yang mengemukakan bahwa sebuah generasi baru dipandang menjadi generasi masa depan yang banyak dipengaruhi oleh lingkungan budaya baru karena diasuh dan dibesarkan oleh media yang interaktif, yang berwatak penyendiri (desosialisasi), berkomunikasi secara personal, cukup terbuka dengan teknologi, dibesarkan dengan videogames, dan masih banyak lagi. Dari pendapat Ibrahim, kita bisa mengambil sedikit suatu makna yang tersirat yaitu telah terjadi suatu pergeseran budaya. Budaya yang tadinya masih tradisional bergeser ke budaya media yang berteknologi canggih dan digital. Perubahan-perubahan yang terjadi cukup berpengaruh di Indonesia, perubahan yang mendasar juga terjadi pada pembentukan karakter setiap individu manusia. Kalangan yang paling terpengaruh oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang canggih ini adalah remaja. Sekarang pembentukan karakter remaja tidak hanya bisa dilakukan melalui orang tua atau sekolah, tetapi bisa dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan disekitar yang dimaksud bisa seperti lingkup pertemenan, pergaulan, dan media sosial. Opini yang ingin dituliskan berfokus lebih kepada pengaruh media sosial bagi pembentukan karakter remaja, media sosial yang dipilih karena cukup berpengaruh bagi remaja di Indonesia. Media sosial memiliki beragam aplikasi yang dapat digunakan seperti Whatsapp, Line, Facebook, Instragram, Email, dan Twitter. Beberapa aplikasi tersebut belakangan ini sering digunakan oleh remaja. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tidak bisa terbendung lagi, sehingga media sosial sekarang banyak digunakan oleh semua orang termasuk remaja. Data dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Komenkominfo) yang diambil pada tahun 2013 (kominfo.com), mengemukakan bahwa pengguna internet di Indonesia sekarang ini sudah mencapai 63 juta orang dan terus bertambah. Angka yang didapat dari data tersebut mendapatkan 95 persen menggunakan internet untuk mengakses media sosial. Hasil survei ini didukung oleh Panji (2014), yang mengemukakan bahwa terdapat tiga motivasi terutama bagi anak dan remaja untuk mengakses internet yaitu untuk mencari informasi, dapat menjalin komunikasi dengan teman (lama dan baru) dan yang terakhir untuk hiburan. Dari sini dapat dilihat bahwa luasnya jangkauan yang tidak memiliki batas apapun untuk mengakses informasi dan komunikasi. Pengaruh yang sangat hebat ini membuat pembentukan karakter pada remaja juga ikut berubah. Kehadiran media sosial dikalangan remaja membuat semua privasi menjadi transparan didepan ruang publik. Perubahan dan pergeseran budaya pada remaja membuat mereka tidak segan mengunggah segala kegiatan privasinya untuk disampaikan kepada teman-temannya melalui media sosial. Pergeseran budaya tersebut secara tidak sengaja membentuk karakter remaja. Penulisan opini ingin sedikit mendeskripsikan secara jelas dan singkat mengenai pengaruh media sosial yang digunakan remaja sebagai pembentuk karakter mereka.

Karakter adalah akar kata dari bahasa latin yang berarti dipahat ( Mark Rutland, 2009 :3). Kehidupan setiap individu manusia itu seperti pisau, bila diasah dengan hati-hati akan menjadi tajam sehingga dapat memotong apapun dan menjadi suatu karya yang menganggumkan. Sama halnya dengan karakter remaja, apabila bimbingan orang tua dan sekolah mengarahkan dan membentuk karakternya dengan hati-hati serta dengan cara yang tepat maka akan menghasilkan karakter remaja yang baik. Hasil dari pembentukan secara hati-hati dan tepat oleh orang tua dan sekolah akan terlihat sangat jelas. Masa Remaja adalah masa dimana mereka mencari jati diri, mereka berupaya untuk memahami dan menerima keadaan yang ada dalam dirinya dan orang lain. Bahkan lingkungan sosial disekitarnya juga turut andil dalam membentuk karakter remaja, ditambah lagi dijaman saat ini teknologi dan digital yang canggih tidak memiliki batasan apapun. Semua batasan sudah melebur sehingga ruang lingkup sosial yang dimiliki remaja semakin luas. Ruang lingkup yang luas itulah yang bisa mempengaruhi pembentukan karakter remaja. Ruang lingkup sosial sekitar tidak memiliki batasan yang dimaksudkan karena adanya media sosial. Kalangan remaja saat ini pasti memiliki akun media sosial, sehingga ruang lingkup sosialnya secara tidak langsung tak memiliki batasan apapun. Banyak hal yang bisa diakses dari media sosial melalui gawai atau komputer, hal inilah yang membuat karakter remaja dapat terpengaruh baik itu negatif ataupun positif. Pendapat lain yang dikemukakan dari penelitian "Penguatan Karakter Kebangsaan Melalui Media Sosial Pada Masyarakat Desa Nolokerto Kecamatan Kaliwungu"yang ditulis oleh Ana Irhandayaningsih, mengemukakan bahwa salah satu contoh perubahan yang terjadi pada remaja adalah ketika mereka berkumpul bersama teman-teman namun lebih mengutamakan media sosial yang ada di gawainya. Perubahan tersebut cenderung lebih kepada pengaruh negatif dari media sosial. Pendapat berbeda dari penelitian yang dituliskan oleh Satria MA Koni (2012), yang mengemukakan beberapa penjelasan pengaruh positif dan negatif secara jelas. Yang Pertama, pengaruh positif media sosial menurutnya seperti kemampuan beradaptasi remaja semakin berkembang secara teknis dan sosial. Perluasan hubungan pertemanan semakin bertambah karena adanya sosial media tanpa harus bertemu. Perluasan itu juga berpengaruh pada kemudahan untuk membuat suatu komunitas yang bermanfaat bagi remaja. Selain itu, remaja juga termotivasi dengan adanya komunitas pertemanan yang luas sehingga dapat untuk mengembangkan dirinya. Selanjutnya, sosial media memudahkan komunikasi setiap remaja sehingga membuat mereka senang dan betah bertahan untuk berbicara melalui gawai atau komputer. Yang terakhir adalah  pengaruh negatif yang didapat dari penelitian tersebut. Pengaruh negatif yang pertama adalah dapat membentuk karakter remaja menjadi anti sosial. Yang dimaksudkan itu lebih kepada hubungan sosialnya. Pengaruh media sosial bagi remaja itu dapat membuat mereka menjadi kecanduan dan betah bermain dengan gawainya. Ini diibaratkan seperti ketika seorang terlalu asyik dengan media sosial di dunia maya hingga sampai melupakan dunia nyatanya. Merasa lebih leluasa dan nyaman menyampaikan pendapat serta perasaannya di dalam media sosial, tetapi ketika di dunia nyata mereka terlihat murung dan pendiam. Bila diamati pengaruh  sangat serius dari sosial media bagi pembentukan karakter remaja sangat besar. Dampak negatif lainnya, yang mengkhawatirkan adalah efek yang dapat membuat seseorang menjadi lupa waktu. Kekhawatiran ini bisa saja terjadi pada pembentukan karakter remaja yang kecanduan bermain media sosial sehingga dapat membuat mereka menjadi orang yang pelupa dan sulit untuk mengingat apapun. Hal lain yang diperoleh dari data penelitian Pengaruh Jejaring Sosial Terhadap Pendidikan Karakter Peserta Didik karya Satria MA Koni adalah obsesi narsis di media sosial yang sangat berbahaya bagi diri sendiri. Penelitian itu juga memberikan data tambahan dari Dr. Valerie Taylor, psikiater dari Women College Hospital, University of Toronto,Kanada. Data tambahan itu mengatakan bahwa seseorang yang terobesesi mengunggah foto terlalu sering, bisa jadi itu adalah gejala gangguan mental. Hal tersebut sangat mengkhawatirkan bila sampai terjadi pada remaja. Pendapat yang sama juga diutarakan oleh penelitian Peran Keluarga Dan Media Sosial Dalam Pembentukan Karakter Santun Siswa Di Sekolah Dasar (Hidar Amaruddin, 2020:42), yang mengemukakan dipenelitiannya bahwa media sosial tidak berperan sedikitpun dalam pembentukan karakter santun pada siswa. Yang bisa ditarik benang merahnya bahwa pengaruh media sosial bagi remaja dalam pembentukan karakternya itu dari segi positif hanya sedikit, sedangkan dari segi negatif pengaruh media sosial sangat banyak. Bila diringkas dari ketiga pendapat yang ada pada penelitian tersebut, penelitian yang ada ingin menyampaikan pengaruh besar yang sangat berdampak buruk bagi pembentukan karakter remaja. Maka dari itu sebagai orang terdekat, keluarga, guru, ataupun teman harus saling mengingatkan remaja, supaya pengaruh buruk sosial media bagi pembentukan karakter remaja dapat teratasi. Pengajaran secara dini dan intens perlu dilakukan supaya mengurangi dampak buruk ini, mulai dari keluarga, sekolah, atau lingkungan sekitar harus saling peduli satu sama lain.

 

Karakter adalah akar kata dari bahasa latin yang berarti dipahat. Kehidupan setiap individu manusia itu seperti pisau, bila diasah dengan  hati-hati akan menjadi tajam sehingga dapat memotong apapun dan menjadi suatu karya yang menganggumkan. Sama halnya dengan karakter remaja, apabila bimbingan orang tua dan sekolah mengarahkan dan membentuk karakternya dengan penuh hati-hati serta dengan cara yang tepat maka akan menghasilkan karakter remaja yang baik. Hasil yang dari pembentukan secara hati-hati dan tepat oleh orang tua dan sekolah akan terlihat sangat jelas. Perubahan tersebut cenderung lebih kepada pengaruh negatif dari media sosial. Dari beberapa penelitian yang didapatkan sebagai sumber data opini yang valid ini, dapat sebuah benang merah bahwa pengaruh media sosial sangat buruk dan hanya sedikit saja yang positif. Kesimpulan adalah pengaruh sosial media bagi pembentukan karakter remaja sangat buruk. Sehingga harus selalu didampingi dan diajarkan sedari dini supaya dapat mengurangi dampak dan pengaruh buruk dari sosial media. Semua harus turut membantu baik itu dari keluarga, sekolah, teman, ataupun media sosial sendiri.

Daftar Referensi : 

Afriluyanto, T. R. (2018). Fenomena Remaja Menggunakan Media Sosial dalam Membentuk Identitas. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 11(2), 184--197. https://doi.org/10.24090/komunika.v11i2.1365

Amaruddin, H., Atmaja, H. T., & Khafid, M. (2020). Peran Keluarga Dan Media Sosial Dalam Pembentukan Karakter Santun Siswa Di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Karakter, 10(1), 33--48. https://doi.org/10.21831/jpk.v10i1.30588

Ibrahim, Idi Subandy, 2011, Kritik Budaya Komunikasi, Yogyakarta, Jalasutra

Irhandayaningsih, A. (2018). Penguatan Karakter Kebangsaan Melalui Media Sosial pada Masyarakat Desa Nolokerto Kecamatan Kaliwungu. Anuva, 2(3), 243. https://doi.org/10.14710/anuva.2.3.243-251

Kominfo.com, 2015. Pengguna Internet di Indonesia 63 Juta Orang. http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3415/Kominfo+%3A+Pengguna+Internet+di+Indonesia+63+Juta+Orang/0/berita_satker. Diakses tanggal 07 November 2020

Koni, S. M. (2016). Pengaruh Jejaring Sosial Terhadap Pendidikan Karakter Peserta Didik. Manajemen Pendidikan Islam, 4(2), 71.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun