Dalam studi ini, Julia mengukur literasi media digital dengan mengamati kemampuan perempuan untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi sumber berita yang dapat dipercaya di platform media sosial serta kemampuan mereka untuk berpartisipasi dalam diskusi politik online.Â
Hasilnya menunjukkan bahwa perempuan yang memiliki literasi media digital yang lebih baik memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang isu-isu politik dan cenderung lebih aktif dalam berbicara tentangnya, bahkan memunculkan gerakang-gerakan feminis tidak terduga.
Bisa kita lihat secara dampak, jika tidak dioptimalkan dengan baik, Literasi media digital tidak akan berdampak dengan baik apalagi jika masih terjadi kesenjangan antara laki-laki dan perempuan.Â
Dalam upaya untuk mendukung pemberdayaan perempuan dalam politik, penting untuk mengatasi setiap komponen stereotip ini dan membuktikan bahwa perempuan memiliki potensi, kompetensi, dan kapasitas yang sama dalam arena politik seperti pria.
Kesimpulan
Dalam tulisan ini, kita telah menggali peran penting literasi media digital dalam mendukung pemberdayaan perempuan dalam politik, khususnya dalam konteks mengatasi stereotip gender di media sosial.Â
Tesis utama kita adalah bahwa literasi media digital memainkan peran yang krusial dalam mendekonstruksi stereotip gender dan memungkinkan perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam politik.
Kita telah menjelaskan bagaimana literasi media digital membantu perempuan memahami isu-isu politik dan mengatasi stereotip gender dengan menguraikan stereotip tersebut menjadi komponen-komponen yang lebih kecil. Selain itu, kita juga telah membahas bagaimana literasi media digital memungkinkan perempuan untuk mengedukasi audiens tentang isu-isu gender dan politik serta membawa perspektif yang beragam dan inklusif dalam politik.
Penting untuk diingat bahwa literasi media digital adalah alat penting yang memungkinkan perempuan untuk mengatasi tantangan yang mereduksi peran dan kontribusi mereka dalam politik.Â
Berdasarkan bukti dan data yang telah kita tinjau, serta contoh konkret dari tokoh publik dan kelompok perempuan yang telah berhasil melakukannya, kita dapat menyimpulkan bahwa literasi media digital adalah kunci dalam membentuk partisipasi politik perempuan yang inklusif, memerangi stereotip gender, dan mendorong perubahan positif dalam politik.
Dengan demikian, tulisan ini menegaskan pentingnya terus mendukung pendidikan literasi media digital, terutama di kalangan perempuan, agar mereka dapat mengambil peran aktif dalam politik, mengatasi stereotip gender, dan berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif dan setara.