Zaman ini adalah zaman dimana bisnis menjadi hal yang paling diminati oleh kalangan masyarakat. Bidang manajemen keuangan menjadi bagian yang paling penting pada suatu bisnis. Oleh karena itu, pebisnis perlu memahami apa itu Capital Structure. Capital Structure adalah perbandingan jumlah hutang dan jumlah modal yang digunkaan perusahaan untuk melakukan aktivitas bisnis. Capital Structure memiliki pengaruh besar terhadap kesehtan dan posisi keuangan yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan begitu pengaturan jumlah modal dan hutang perlu diperhatikan lebih jauh. Dari sini, kita akan membahasa lebih dalam mengenai Capital Structure.
Pengertain Capital Structure
Capital Structure atau biasa disebut struktur modal adalah campuran atau kombinasi dari jumlah hutang dan jumlah modal yang digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan.
Modal dibagi menjadi 2 yaitu modal sendiri atau kepemilikan perusahaan dan modal asing adalah hutang jangka pendek atau hutang jangka panjang.
Fungsi Capital Structure
Capital Structure merupakan hal penting bagi perusahaan yang berfungsi untuk menjalankan bisnisnya. Fungsi Capital Structure:
1. Memaksimalkan Tingkat Pengembalian (Rate of Return)
Pengaturan dana atau modal perusahaan harus disusun dengan baik agar dapat meningkatkan keutungan atau labar per saham untuk dapat memaksimalkan return bagi para pemegang saham.
2. Mengurangi Risiko Finansial
Struktur modal yang baik dapat menyeimbangkan antara hutang dan ekuitas (modal) bisnis untuk membantu perusahaan mengelola dan mengurangi risiko finansial.
3. Mengoptimalkan Pemanfaatan Dana
 Pengaturan modal atau dana digunakan untuk membantu perusahaan untuk menghasilkan pendapatan yang optimal dari dana yang digunakan.
4. Solvabilitas
Pengaturan struktur modal yang tepat dapat membantu peusahaan dalam menjaga likuiditas dari perusahaan. Hal ini dikarenakan penggunaan hutang dapat memberikan beban pada pembayaran bunga yang dapat mengurangi kas tunai dari perusahaan.
Cara Menghitung Capital Structure
Struktur modal menjelaskan mengenai sumber modal yang digunakan perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Perusahaan menggunakan sumber modalnya sebagai bentuk biaya atau biaya modal (cost of capital) untuk membiayai aktivitas bisnisnya. Aktivitas bisnis biasanya dibiayai dengan hutang yang dilakukan perusahaan, akan tetapi biaya yang harus ditanggung adalah bunga dari pinjaman hutang tersebut. Jika perusahaan melakukan aktivitas bisnis dengna dibiayai ekuitas atau modal sendiri, maka yang harus ditanggung perusahaan adalah biaya dari ROI.
Maka dari itu, cara menghitung struktur modal dilakukan dengan acuan pada biaya modal. Biaya modal perusahan dihitung dengan menggunakna biaya modal rata-rata tertimbang (WACC/weighted average cost of capital). Rumus WACC:
WACC = (E/Vx Re) + [(D/Vx Rd) x (1-T)]
Penjelasan :
E = Nilai Pasar Dari Ekuitas
D = Nilai Pasar Dari Utang
V = E+D
Re = Cost Of Equity
Rd = Cost Of Debt
Tc = Pajak
E/V = Persentase dari modal berupa ekuitas
D/V = Persentase dari modal berupa utang
Contoh Soal
PT XXX membutuhkan modal tambahan sebesar 1,5 miliar. PT XXX menerbitkan saham sebanyak 1 jtua lembar dengan harga 1.000/lembar. Investor ingin return sebesar 20%. PT XXX juga mengambil pembiayaan hutang bank sebesar 500 juta dengan suku bungan 10%. Diasumsikan pajak perusahaan sebesar 25%.
Berapa WACC?
Diketahui:
Re= 20%
Rd= 10%
E= 1juta lembar x 1.000 = 1 miliar
D= 500 juta
V= 1 miliar + 500 juta = 1,5 miliar
T= 20% = 0,2
Pembahasan:
WACC = (E/Vx Re) + [(D/Vx Rd) x (1-T)]
WACC= (1 miliar/1,5 miliar x 20%) + (500 juta/(1,5 miliar x 10%) x (1 - 0,2))
WACC= 0,13 + (0,03 x 0,8)
WACC= 0,154 = 15,4%
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H