Mohon tunggu...
Nico Erdi Purwanto
Nico Erdi Purwanto Mohon Tunggu... Penjelajah -

Ecclesia et Patria - Ora et Labora ||| Ikuti saya di Instagram melalui akun @nicopurwanto

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Arsenal vs Liverpool, Antara Kado Natal, Kudeta Klasemen, dan Balas Dendam

22 Desember 2017   16:14 Diperbarui: 22 Desember 2017   16:29 1418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://sport.detik.com/

Akhir pekan ini, kita akan terfokus pada lebih dari satu hal: Natal, el clasico Real Madrid vs Barcelona, dan juga big match Liga Primer Inggris, Arsenal vs Liverpool.

Untuk pertandingan sepak bola yang terakhir ini sepertinya pamornya masih kalah dengan el clasico dan Natal. Tapi, sebenarnya ini adalah pertandingan panas papan atas Liga Inggris musim ini, meski sepertinya (mungkin) tipis peluangnya untuk menjuarai Premier League 2017/18. Tidak konsisten yang jadi masalah bagi The Gunners maupun The Reds. Apalagi saat ini Liverpool yang ada di peringkat 3 saja terpaut 18 poin dari sang pemuncak klasemen sementara, Manchester City.

Skuat The Gunners sedang dalam kepercayaan tinggi setelah tengah pekan ini mencapai semifinal Piala Liga Inggris setelah mengalahkan West Ham di perempat final lewat gol tunggal mantan pemain Manchester United, Danny Welbeck.

Faktor tuan rumah bakal jadi keuntungan juga untuk pasukan London Utara tersebut. Dalam dua pertandingan terakhir Arsenal mampu menang di Stadion Emirates dengan skor identik 1-0. Masing-masing melawan Newcastle di Liga dan kontra West Ham dalam ajang Piala Liga.

Kendati demikian, faktor bermain di hadapan pendukung sendiri bukan jaminan The North Londoners mampu meraih kemenangan. Di musim lalu, di pertandingan pembuka Liga Inggris 2016/17, Arsenal justru takluk 3-4 di Emirates dari Liverpool, yang di dua musim sebelumnya (2014/15) di tempat yang sama Arsenal membantai skuat arahan Brendan Rodgers kala itu dengan skor 4-1. Sekali lagi, faktor kandang bukan jaminan tiga poin bagi anak asuh Arsene Wenger.

Jika menilik rekor pertemuan di lima pertemuan terakhir antara kedua kubu, Arsenal sama sekali tidak pernah meraih kemenangan, dengan perincian tiga kali kalah dan dua kali imbang.

Kekalahan itu salah satunya di paruh pertama Liga Inggris musim ini, di mana pertandingan yang berlangsung di Anfield tersebut berakhir dengan kemenangan telak empat gol tanpa balas kubu Anfield atas tim tamu.

Di musim lalu, Arsenal dua kali kalah dalam dua kali pertemuan. Di musim sebelumnya lagi, dalam dua kali pertemuan, tidak ada pemenang antara tim London Utara dengan tim asal Merseyside tersebut.

Di kubu Liverpool, sepertinya Juergen Klopp juga punya rasa percaya diri untuk menaklukkan Arsenal. Sang manajer berkebangsaan Jerman tersebut mengatakan bahwa dia telah hafal dan paham dengan taktik permainan anak asuh Arsene Wenger.

Namun, kemudian ia mengatakan bahwa ia tidak ingin pernyataan tersebut menjadi bumerang bagi timnya, karena Arsenal juga tim yang dengan cepat mengubah strategi permainannya, disesuaikan dengan lawan yang dihadapi.

Tentu akan jadi pertandingan yang menarik. Apalagi saat ini kedua tim hanya terpaut satu poin saja. Liverpool berada di peringkat ke-4 dengan 34 poin, sedangkan Arsenal berada persis satu strip anak tangga di bawahnya dengan perolehan 33 poin.

Rekam jejak Merseyside merah dalam laga tandang belakangan ini juga mengesankan. Selalu menang, bahkan dengan skor telak dengan minimal margin tiga gol. Namun, perlu digarisbawahi bahwa laga-laga tersebut Liverpool "hanya" menghadapi tim-tim papan bawah.

Di pertandingan big match kali ini, di kubu Arsenal kita tidak akan menyaksikan beberapa pemain, yaitu Olivier Giroud, Aaron Ramsey, Jack Wilshere, dan mungkin Francis Coquelin.

Kehilangan Olivier Giroud tentu kerugian besar bagi Arsenal. Striker timnas Prancis itu memang kalah bersaing dengan kompatriotnya, Alexandre Lacazette, soal masuk susunan sebelas awal. Namun, pemain yang baru saja mendapat penghargaan Puskas Award tersebut sekarang mempunyai label khusus sebagai "super-sub". Terkadang ia tampil di babak kedua, kemudian datang sebagai pahlawan kemenangan atau pun menyelamatkan timnya dari kekalahan lewat gol-golnya. Tentu sebuah kerugian tanpa kehadiran pria berpostur tinggi besar tersebut.

Di kubu Liverpool sendiri sepertinya "hanya" kehilangan Joel Matip dan Alberto Moreno. Namun, aktor utama Liverpool sebenarnya adalah Mohamed Salah. Pemain asal Mesir tersebut saat ini sedang on-fire. Ia adalah pencetak gol terbanyak sementara dengan torehan 14 gol, dan juga 20 gol di semua ajang.

Hasil imbang, apalagi kekalahan, bukanlah pilihan bagi Arsenal maupun Liverpool. Jika Arsenal menang, ini berarti mereka mengudeta posisi The Reds di posisi 4 klasemen Liga Inggris dan Arsenal "kembali" ke habitatnya di posisi tersebut. Kemenangan juga sekaligus menuntaskan dendamnya atas Liverpool setelah dipermalukan di pertemuan pertama.

Menang juga harga mati bagi Liverpool. Selain memperpanjang rekor kedigdayaan atas Arsenal, kemenangan juga berarti tetap menjaga asa mengejar Manchester City di singgasana Premier League --meski peluangnya tipis--.

Dan yang pasti kemenangan di pertandingan tersebut akan jadi sebuah kado Natal yang indah bagi para pemain, manajer, dan fans di hari Natal dua hari berikutnya.

Saya harap juga pertandingan ini nantinya akan jadi pertandingan yang seru, bahkan bisa mengalahkan serunya el clasico di negeri Matador, yang akan berlangsung setelahnya.

Dan tentu saja, semoga Arsenal yang bisa membalas kekalahan di pertemuan pertama musim ini. COYG!

Selamat (menjelang) Natal!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun