Mohon tunggu...
Nikodemus Niko
Nikodemus Niko Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti

Saya hanya seorang penulis lepas, hidup di jalanan berbatu dan mati di atas rindu yang berserak.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Papa

4 Juni 2018   23:24 Diperbarui: 4 Juni 2018   23:29 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: www.coolmumsuperdad.com

Papa, maafkan anakmu....

Beberapa hari ini aku tak meneleponmu,

Aku sedang menyibukkan diri untuk menggapai mimpi kita,

Aku sedang membangun mimpi-mimpi yang pernah kita rajut bersama, Pa....

Papa, rindukah kau padaku?

Aku sangat merindukanmu, Pa....

Aku sangat ingin memelukmu sejenak,

Aku ingin berada dipelukanmu, Pa,

Ingin memelukmu dengan erat....

Papa, baik-baikkah kau disana?

Aku sudah semakin dewasa sekarang,

Pa, dan kau semakin menua,

Aku terus teringat tentangmu, Pa...

Aku teringat masa dimana kau menasihati,

Aku teringat masa dimana kau menggendongku,

Aku hangat berada di punggungmu, Pa,

Aku rindu.....

Aku merantau untuk mencari ilmu dan pengalaman,

Kau mengajariku berjuang,

Kau juga mengajariku untuk mandiri,

Papa, ingatkah saat kau mengantarku merantau?

Kau lalu memelukku, menenangkan....

Harapan dan do'a mu kujawab dengan cinta....

Di bawah langit Bumi Parahyangan,

Bandung, Juni 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun