Mohon tunggu...
Nikodemus Niko
Nikodemus Niko Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti

Saya hanya seorang penulis lepas, hidup di jalanan berbatu dan mati di atas rindu yang berserak.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Empati Menyikapi Tragedi Kemanusiaan, Doa untuk Korban Teror Bom di Surabaya

14 Mei 2018   11:27 Diperbarui: 14 Mei 2018   11:33 988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Empati adalah sikap kita dalam menyikapi sebuah tragedi kemanusiaan. Apapun bentuknya, kelaparan yang terjadi di bagian belahan bumi lain, perperangan, teror bom, dan pembunuhan yang terjadi hampir di setiap bagian bumi ini. Pertumpahan darah antar manusia dengan manusia lainnya seakan-akan menjadi hal yang tiada habisnya, mengerikan. 

Kemarin dan hari ini Surabaya, dan Indonesia umumnya sedang berduka mendalam atas tragedi bom bunuh diri yang memakan korban nyawa. Satu, dua, tiga manusia adalah sangat berharga, apalagi lebih dari sepuluh orang yang menjadi korban, sangat disayangkan. Nyawa manusia tidak akan ternilai harganya, bagi keluarga, teman dekat, dan sanak saudara setanah air, semua orang turut berduka atas tragedi kemanusiaan yang membunuh orang tiada bersalah ini.

Ada banyak cara kita berempati kepada korban, dengan mendoakan, dengan berbelasungkawa, dan banyak cara. Sangat disayangkan jika terdapat banyak netizen Indonesia di dunia maya yang kemudian sama sekali tidak menunjukkan sikap empati mereka. Siapapun korbannya, apapun agama dan sukunya, mereka adalah korban yang tidak bersalah. 

Berempatilah, setidaknya jangan menunjukkan komentar brutal di dunia maya. Cukup tidak berkomentar dan share hal-hal yang dapat memperkeruh keadaan, cukup. Setidaknya kita masih memiliki rasa kekerabatan sesama Indonesia, kekeluargaan yang kita tempati bersama, rumah kita Indonesia. Cukup jangan berujar kebencian. Berempatilah.

"Sama biadabnya dengan teroris, mereka yang mengatakan teror-teror yang terjadi di Depok, Surabaya dan Sidoarjo merupakan rekayasa aparat. Mereka tak berempati sama sekali, berhari srigala", suitan twitter Prof M. Mahfud M.D pagi ini.

Teror bom di Bali, Kalimantan, Jakarta, Surabaya, dan daerah lainnya di Indonesia merupakan bentuk tragedi kemanusiaan yang sama sekali tidak kita inginkan. Kita semua mengutuk pelaku teror di seluruh muka bumi ini, tidak hanya di Indonesia. 

Namun, setidaknya jangan pernah mengaitkan teror bom atau tragedi kemanusiaan lainnya dengan politik yang sangat kotor dari kotoran. Rumah kita sedang di rundung duka. Teror Bom semoga segera berakhir, erupsi gunung merapi semoga tidak berkepanjangan, dan rumah kita tetap baik-baik saja.

Teruntuk adikku Nathanael dan Vincencius Evan yang menjadi korban meninggal dunia pada kejadian bom Surabaya, Tuhan akan menjagamu dengan baik, sayang. Baik-baik disana ya, Sayang. Mama, Papa pasti sedih Evan dan Nathanael pergi, tapi Mama Papa akan bangga memiliki Evan dan Nathanael. Kalian akan selalu di hati Mama, Papa. Kalian selalu di hati kami yang tidak sempat merangkulmu, kalian akan menjadi kenangan yang tak terlupakan, Sayang. Damailah bersama Bapa di Surga, bersama orang-orang martir. Doa kami bersama setiap korban dan bahkan pelaku bom bunuh diri di Surabaya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun