Saudaraku...
Di malam yang kelam nan sunyi...
Kulihat seberkas cahaya yang bersinar...
Walau sedikit namun sangat berarti...
Memberi harapan dalam redupnya hati...
Ya, engkaulah itu...saudaraku...
Siapa lagi yang akan memelukku...
Mengangkatku di saat kujatuh...
Mengobarkan semangat di relung-relung hatiku...
Hanya kau, kau dan kau saudaraku...
Kini kubuka mata hatiku, aku terkejut, terdiam dan membisu...
Kulihat senyummu telah redup...cahayamu mulai sirna...
Apakah kau lupa akan jati dirimu...
Saudara...mengapa kau hilang dalam gelap...
Hanyut bersama sang penggoda sejati, egois dan munafik...
Katanya kita saudara...katanya kita satu tujuan...satu hati...
Tapi mengapa semuanya lenyap...lenyap seperti bayang berlalu...
Meninggalkan luka dalam hati...
Memadamkan api yang berkobar tuk maju bersama..
Saudara...oh saudaraku...
Untuk apa kita merajut kasih...
Kalau akhirnya kitapun saling memusuhi...
Untuk apa kita menjalin cinta...
Kalau toh..ko deng sa cuma baku tipu saja...
Tidak...tidak... bukan ini yang asali...
Bukan ini yang sejati...
Memang kita beda tapi toh kita tetap satu...
Tak perlu satu warna, lalu jadi seragam...
Kecil-besar, hitam-putih, kita semua beragam...
Ya, Bhineka Tunggal Ika...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H