Mohon tunggu...
nickyalintia
nickyalintia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Book

Kemanusiaan dan Pembaruan Masyarakat Muslim Indonesia

30 November 2024   12:59 Diperbarui: 30 November 2024   12:59 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Salah satu hal yang paling penting dalam pembaruan ajaran Islam adalah mengatasi akar-akar kekerasan dalam agama. Penulis menjelaskan bahwa banyak kekerasan yang terjadi di dunia sering kali dikaitkan dengan ajaran agama, padahal kekerasan sama sekali bertentangan dengan inti ajaran Islam. Islam mengajarkan perdamaian, kasih sayang, dan saling menghargai. Oleh karena itu, sangat penting bagi umat Islam untuk kembali kepada ajaran asli Islam yang penuh dengan kasih sayang dan menghindari segala bentuk ekstremisme yang dapat merusak tatanan sosial dan kerukunan umat manusia.

Penulis juga mengajak kita untuk melihat pemikiran-pemikiran pembaruan Islam yang sangat relevan, seperti yang diajukan oleh tokoh-tokoh besar seperti Bung Karno dan Nurkholis Madjid. Bung Karno, sebagai pemimpin Indonesia, menolak konsep khilafah dan lebih memilih sistem republik sebagai bentuk pemerintahan yang lebih modern dan sesuai dengan perkembangan zaman. Di sisi lain, Nurkholis Madjid mengajarkan bahwa Islam harus terus diinterpretasikan dan disesuaikan dengan tuntutan zaman, agar bisa memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan sosial dan politik.

Ada juga pembahasan mengenai Ahmad Syafii Maarif, seorang tokoh besar dalam dunia pemikiran Islam di Indonesia. Syafii Maarif dikenal karena pemikirannya yang moderat dan inklusif. Ia menentang keras paham-paham konservatif yang seringkali menjadi hambatan dalam perkembangan Islam yang lebih damai dan maju. Syafii Maarif mengajarkan bahwa Islam adalah agama yang mengedepankan dialog dan toleransi, bukan kekerasan dan pemaksaan.

Bagian ini juga membahas tentang NU (Nahdlatul Ulama), yang merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia. NU memainkan peran penting dalam menjaga keragaman dan kebhinekaan Indonesia. NU memandang bahwa keberagaman agama dan budaya adalah bagian yang tak terpisahkan dari identitas bangsa Indonesia. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mempertahankan semangat kebhinekaan dan menjaga kerukunan antar umat beragama di Indonesia.

Bagian 3: Keindonesiaan dan Kemajemukan

Bagian terakhir dari buku ini lebih banyak berbicara tentang kemajemukan Indonesia. Negara kita, Indonesia, adalah negara yang sangat beragam, baik dari segi agama, budaya, bahasa, dan suku bangsa. Penulis mengajak kita untuk lebih memahami betapa pentingnya kemajemukan ini dalam membangun bangsa yang lebih maju dan damai. Penulis mengawali bagian ini dengan membahas tentang pengaruh gerakan Renaissance di Eropa, yang mempengaruhi pemikiran-pemikiran tentang kemerdekaan dan kebebasan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Gerakan ini mengedepankan rasionalitas, kebebasan, dan hak asasi manusia, yang menjadi dasar perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Penulis juga membahas tentang pentingnya dialog antar kelompok dalam menjaga kerukunan di Indonesia. Indonesia adalah negara dengan keragaman yang sangat besar, dan untuk menjaga agar keberagaman ini tidak menjadi sumber perpecahan, kita harus membangun sikap saling pengertian dan saling menghormati. Negara kita harus melihat kemajemukan sebagai kekayaan yang harus dijaga, bukan sebagai penghalang untuk bersatu.

Selanjutnya, penulis membahas tentang peran perempuan dalam masyarakat, yang sangat penting untuk menciptakan Indonesia yang lebih adil dan sejahtera. Dalam buku ini, penulis menekankan bahwa perjuangan Kartini yang menginginkan agar perempuan mendapatkan hak-haknya, terutama dalam bidang pendidikan dan politik, adalah langkah penting menuju masyarakat yang lebih maju. Selain itu, ada juga pembahasan tentang gerakan literasi perempuan yang semakin berkembang di Indonesia dan bagaimana perempuan berperan penting dalam menciptakan perubahan sosial melalui pendidikan.

Di bagian terakhir ini, penulis juga mengajak kita untuk merenungkan peran perempuan dalam budaya Indonesia, seperti dalam pelestarian produk budaya. Perempuan Indonesia sering kali menjadi penjaga dan pelestari tradisi dan budaya, yang menjadi identitas bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun