Ransomware menjadi ancaman yang sangat berbahaya bagi proses bisnis perusahaan. Pada tahun 2021 ini, para attacker mulai mengincar organisasi pemerintah dan perusahaan swasta untuk memberikan dampak negatif terhadap data yang dimiliki.Â
Melihat kondisi dan situasi saat ini, para attacker masih akan terus menunjukkan kekuatannya melalui celah yang terdapat pada jaringan dan kelalaian pengguna.
Melalui artikel yang diunggah oleh AMT IT Solutions, serangan ransomware yang terjadi di tahun ini diawali oleh perusahaan industri komputer pada bulan Maret lalu.Â
Para attacker menggunakan Ransomware Revil, akibatnya jaringan pabrik yang berada di Taiwan harus kehilangan data-data penting perusahaan, selain itu, perusahaan juga harus membayar tebusan USD 50 juta dalam bentuk Kripto Monero.
Tidak hanya menyasar industri komputer, pada bulan April, salah satu tim bola basket NBA juga turut menjadi korban para attacker. Mereka berhasil mencuri 500 Gb data penting tim, seperti NDA, kontrak kerja sama pemain, dan catatan keuangan tim.
Pada bulan Juni, salah satu perusahaan di industri FNB juga harus mengalami kerugian akibat serangan dari para attacker. Perusahaan tersebut terpaksa harus menghentikan operasionalnya yang terdapat di dua negara. Para attacker meminta tebusan sebesar USD 11 juta dalam bentuk bitcoin.
Melalui kejadian tersebut, dampak yang terjadi adalah hilangnya data yang sangat berharga, baik data pelanggan, vendor, laporan keuangan, dan staff internal.Â
Selain itu, dampak lainnya adalah perusahaan yang terkena serangan ransomware akan kehilangan reputasi dari pelanggan, hal ini akan sangat sulit untuk mengembalikkannya lagi seperti semula.
Berdasarkan informasi dari laman resmi salah satu IT Consultant di Jakarta, jaringan perusahaan menjadi salah satu celah yang paling memiliki potensi besar  menjadi gerbang pembuka bagi para attacker untuk masuk. Tim ahli mereka merekomendasikan solusi Cyber Command dari Sangfor Technologies.
Menurut AMT IT Solutions  , solusi Cyber Command menawarkan deteksi dan respon ancaman yang berkelanjutan, solusi ini akan terintegrasi melalui endpoint dan produk keamanan jaringan.
Sangfor Cyber Command juga akan melalukan analisa dan monitoring pola traffic jaringan jika terlihat abnormal. Solusi ini juga memanfaatkan teknologi artificial intelligence, sehingga akan dengan mudah untuk menemukan pola serangan yang tersembunyi.
Find out more kolaborasi AMT IT Solutions & Sangfor Technologies yang akan membuat jaringan perusahaan menjadi lebih aman dan nyaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H