Mohon tunggu...
Cerita Pemilih

Rebutan Kursi Putra Daerah di Pilkada 2018

15 Januari 2018   23:18 Diperbarui: 16 Januari 2018   12:12 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejumlah Provinsi diramaikan dengan kandidat kepala daerah atau kontestasi tokoh nasional, TNI/Polri, serta kader dari luar daerah, maka Sumatera Selatan (Sumsel) tampil beda di Pilkada Serentak 2018.

Keempat calon gubernur tidak saja memiliki pengalaman menjadi kepala daerah dan ketua DPRD, tapi juga merupakan putra-putra terbaik daerah. Sebagai catatan pula, tidak ada kandidat perempuan di provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di Pulau Sumatera itu.

Mungkin karena keragaman daerah asal dan hampir meratanya kekuatan partai pendukung, pilgub di provinsi ini akan menjadi menarik. Apalagi, mereka yang bertarung rata-rata telah menunjukkan bukti hasil kerja di daerah masing-masing yang bisa dijadikan referensi oleh calon pemilih.

Dengan demikian, para kandidat tinggal adu gagasan dan program yang bisa dijual untuk masa depan "Bhumi Sriwijaya" selain harus rajin menyapa pemilih perempuan.

Herman-Mawadi, Penguasa Wilayah Komering

Pasangan bakal calon ini mendapat dukungan resmi dari PAN, Nasdem dan Hanura, Herman Deru-Mawadi Yahya tentu akan mendapatkan ceruk pasar pemilih dari daerahnya mereka selain basis pemilih ideologis dari ketiga parpol pendukung.

Herman merupakan Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur dua periode sejak 2005. Demikian juga dengan Mawardi yang menjadi Bupati pertama Ogan Ilir dua periode, yakni pada tahun 2005 hingga 2015.

Kalau Herman disebut-sebut memiliki basis kekuatan suara di wilayah Komering, maka Mawardi yang tidak hanya mantan bupati, namun juga pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), merupakan sosok yang sangat dikenal di OKI, Ogan Ilir dan kota Palembang.

Wilayah Komering meliputi Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, OKU Selatan) dan sekitarnya. Salah satu kekuatan paslon ini adalah karena keduanya sama-sama menyelesaikan masa jabatan tanpa tersandung kasus hukum, sampai akhirnya mendapat dukungan dari tiga partai dengan kekuatan kursi di DPRD masing-masing PAN (6), NasDem (5), dan Hanura (5).

Setelah keduanya resmi mendeklarasikan diri di hadapan ribuan masyarakat Sumsel di Plaza Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang pekan lalu mereka kini siap bertarung.

Hanya saja tentunya pasangan ini harus lebih bekerja keras karena tidak kuatnya partai pengusung selain tingkat persebaran pendukung yang lebih banyak tersegmentasi di wilayah Komering.

Dodi-Giri, Putra Mahkota Untuk Sumsel

Pasangan bakal calon ini berbeda dari pasangan Herman-Mawadi dan dua paslon lainnya, kandidat Dodi Reza Alex-Giri Ramandha Kiemas terkesan sebagai paslon anak muda "berdarah biru" selain memiliki kekuatan 29 kursi di DPRD masing-masing Golkar (10), PDIP (13), dan PKB (6).

Dodi Reza Alex merupakan Bupati Musi Banyuasin periode 2017-2022 yang merupakan putra sulung Gubernur Sumsel, Alex Noerdin. Sedangkan Giri Ramandha merupakan ponakan mendiang Ketua MPR Taufiq Kiemas yang tidak lain adalah suami Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Tidak hanya itu, Ketua DPRD yang merupakan putra Anggota DPR Nazaruddin Kiemas itu juga merupakan Ketua DPD PDIP Sumsel sehingga cukup berpengaruh di kalangan pemilih berbasis massa Marhaen.

Keberadaan Alex Noerdin sebagai Gubernur Sumsel bisa dipandang sebagai menjadi nilai tambah bagi sang "putra mahkota" untuk bertarung di Pilgub Sumsel. Hanya saja, menyandang nama Alex, tidak menjamin bagi Dodi karena sang bapak pernah disebut-sebut terkait sejumlah kasus korupsi termasuk prasarana olah raga Sea Games, Jakabaring.

Konsentrasi pendukung Dodi yang lebih banyak di wilayah Banyuasin dan perkotaan Palembang bisa jadi menjadi titik lemah lainnya karena persebaran penduduk lebih banyak di wilayah pedesaan. Di kota itu Dodi akan berbagi pengaruh dengan Wakil Gubenur Sumsel Ishak Mekki yang juga maju jadi cagub.

Ishak-Yudha vs Putra Alex Nurdin

Selain kedua kandidat di atas, ada pula kandidat petahana Ishak Mekki-Yudha Pratomo Mahyudin. Menariknya, Ishak merupakan wakilnya Alex Nurdin yang harus berhadapan dengan putra sang gubernur.

Sebagai Wagub Sumsel periode 2013-2018, Ishak dinilai memiliki basis kekuatan suara tersendiri karena kerap kali turun dan berkomunikasi dengan masyarakat. Posisi ini jelas menjadi kekuatan tersendiri bagi pasangan ini karena menjadi sosok pemimpin alternatif setelah Alex Nurdin.

Sedangkan Yudha yang sempat akan terjun ke Pilwako Palembang, merupakan putra mantan pejabat gubenur Sumsel, Mahyudin yang sebelumnya menjadi wakil gubenur. Nama Mahyudin juga cukup kuat di basis pemilih perkotaan.

Hanya saja dari segi kekuatan basis pemilih, paslon ini hanya didukung oleh persyaratan minimal 15 kursi di DPRD dari tiga parpol. Ketiga parpol itu adalah PPP (2), Demokrat (11), dan PBB (2). Artinya, pasangan ini harus bekerja keras untuk meraih suara dari kalangan pemilih berbasis "merah" yang dikuasai oleh PDIP selama ini.

Aswari-Irwansyah

Kandidat terakhir datang dari pasangan Aswari Rivai-Muhammad Irwansyah yang memadukan dua kekuatan partai pendukung yang dikenal cukup militan, Gerindra dan PKS.

Aswari merupakan Bupati Kabupaten Lahat selama dua periode yang akan berakhir masa jabatan pada tahun 2018 ini. Selain sebagai bupati, Aswari merupakan ketua DPD Gerindra Sumatera Selatan yang memiliki 10 kursi di DPRD.

Dia cukup dikenal dan berpengalaman karena telah lama berkecimpung di dunia politik sampai akhirnya mendapat dukungan kedua partai. Meski Gerindra dan PKS hanya memiliki kekuatan 15 kursi di DPRD, namun disiplin dan militansi pemilh dari kedua parpol ini dikenal tangguh sekaligus menjadi kekutana tersendiri bagi paslon ini.

Diperkuat oleh Irwansyah yang merupakan Wali Kota Pangkal Pinang sekaligus kader PDI Perjuangan Bangka Belitung yang dinilai sukses membangun wilayahnya, nama Irwansyah cukup diperhitungkan.

Buktinya, sejumlah survei mengunggulkannya dan namanya tak asing oleh masyarakat Sumsel meski berdinas di kota terbesar di Provinsi Bangka Belitung.

Tentu saja dengan kekuatan 15 kursi di DPRD, paslon ini juga harus bekerja keras untuk meraih suara terutama di Kota Palembang yang menjadi salah satu konsentrasi penduduk terpadat di Sumsel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun