Mohon tunggu...
Politik

Medan Kota Terbaik Menuju "Gotham City"? Hati-hati Pilih Pemimpin

29 Desember 2017   23:48 Diperbarui: 31 Desember 2017   15:26 2194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Luar Biasa ya Bisa deadlock

Kota Medan, Ketika dua kata itu disebut kebanyakan orang akan langsung mengklaim kalau situasi dikota tersebut "semrawut". Baik dari segi pemerintahannya, tata kota, pembangunan sampai kepada pengendara yang acapkali melintas di jalanan Kota Medan.

Kota Medan yang juga sebagai ibukota provinsi Sumatera Utara ini sudah cukup terkenal dengan berbagai situasi baik maupun buruk. Ada yang bilang, Kota Medan tempat berkumpulnya para pencuri, tempat berkumpulnya para politikus bercampur dengan "calon koruptor". Ya, begitulah Kota Medan.

Luar Biasa ya Bisa deadlock
Luar Biasa ya Bisa deadlock
Di usianya yang sudah menginjak 427 tahun ini terjadi beberapa perubahan dari pertama sekali kota terbesar ketiga di luar pulau Jawa ini dibentuk dan dinobatkan sebagai Kota Medan.

Sedikit tentang Kota Medan yang berawal dari sebuah kampung yang didirikan Guru Patimpus di pertemuan Sungai Deli dan Sungai Babura dan dibentuklah hari jadi Kota Medan yang jatuh pada 1 Juli 1590.


Setelah berjalan 42 tahun, Kota Medan tepatnya pada 1632 dijadikan sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Deli, sebuah Kerajaan Melayu. Alhasil, bangsa Eropa menemukan Kota Medan sejak kedatangan John Anderson dari Inggris pada Tahun 1832.Waktu demi waktu, hari berganti bulan dan berganti tahun, peradaban di Kota Medan terus berkembang hingga Pemerintah Hindia Belanda memberikan status kota dan menjadikannya pusat pemerintahan Karesidenan Sumatera Timur.

Istana Maimun Pusat Kesultanan Deli
Istana Maimun Pusat Kesultanan Deli

Sekitar abad Ke-20, Kota Medan menjadi kota yang penting di luar pulau Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran.

Medan adalah kota multietnis yang mana penduduknya terdiri dari orang-orang dengan latar belakang budaya dan agama yang berbeda-beda. Selain Melayu sebagai penghuni awal, Medan didominasi oleh etnis Jawa, Batak, Tionghoa, Mandailing, dan India.

Mayoritas penduduk Medan bekerja di sektor perdagangan, sehingga banyak ditemukan ruko di berbagai sudut kota.

Di samping kantor-kantor pemerintah provinsi, di Medan juga terdapat kantor-kantor konsulat dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, dan Jerman.

Di usianya yang sudah 427 tahun ini, Kota Medan sudah memiliki sedikitnya 21 Wali Kota yang dimulai dari Daniel Mackay jabatan pertama pada 1 Mei 1918 sampai sekarang Dzulmi Eldin.

Saat sekarang ini, Kota Medan berada di tangan pimpinan yang terlihat sangat biasa-biasa saja. Hal itu dikarenakan Wali Kota Medan yang sekarang berada di genggaman Dzulmi Eldin. sehingga berubah mendapat predikat "Kota Terbaik"

Mulai dari proyek galian drainase yang mengakibatkan jalanan di kota yang terdiri dari 21 Kecamatan ini dilanda banjir kala hujan mengguyur. Cuma butuh waktu setengah jam diguyur hujan, Kota Medan pun dilanda banjir.

Banjir itu menyebabkan jalan rusak yang terjadi di Kota Medan. Tidak ada tindakan tegas dari sang Wali Kota sebelum akhirnya Presiden Jokowi turun ke Kota Medan tak berselang jauh dari pernikahan putrinya Kahiyang Ayu pada 27 November 2017 silam.

Bahkan dalam acara Ngunduh Mantu Jokowi, pintu masuk perumahan menuju lokasi acara berlangung di kediaman besan Pak Presiden tergenang banjir. Ulasannya ada dapat anda lihat di sini

Kedatangan Jokowi seakan menyulap jalan rusak yang ada di Kota Medan. Di sini terlihat jelas, bahwa masyarakat medan membutuhkan pemimpin yang benar-benar bisa menyuarakan kebenaran, akurat dan bisa dipercaya masyarakat. 

Kedatangan Jokowi, memberikan perubahan sangat nyata terhadap kondisi jalan di Kota Medan. Hal ini terlihat dengan diaspalnya Jalan Mahkamah .

Jelang Pilkada Serentak yang akan dilaksanakan pada 2018 mendatang, Kota Medan seakan berada diawang-awang. Kenapa tidak, tahun 2018 merupakan tahun politik di mana keberadaan Kota Medan dipertaruhkan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun