Mohon tunggu...
Nickolaus Ardian Giripati
Nickolaus Ardian Giripati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Siswa kolese Kanisius

Saya merupakan pelajar Kolese Kanisius Jakarta angkatan CC'25. Hobi saya adalah menuangkan seluruh minat dan pemikiran saya dalam segala aspek di dalam berbagai media.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Artikel Tanggapan "Merindukan Sosok Pemimpin Humoris"

28 Mei 2023   15:27 Diperbarui: 28 Mei 2023   15:31 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asep: "Dih kok ga ada hubungannya. Kita sekarang mau main voli, bukan arisan."

Bayu: "Kalau memang ga setuju sama pilihanku, aku pulang aja, kalian main tuh dengan puas."

Akhirnya Bayu pulang.

Aldi: "Aneh ya sep, cuman gara-gara ga bayar utang, langsung marah gitu."

Asep: "Ngapain deh bawa-bawa masalah pribadi ke sini."

Bagas: "Ah gaseru nih. Gara-gara dia kita ga bisa main."

Aldi: "Makanya. Ingat, jangan campuri politik dengan olahraga."

Teks tersebut menceritakan kisah seorang anak bernama Bayu yang tidak ingin bermain dengan teman-temannya karena masalah pribadi yang ia miliki dengan temannya Dimas. Hal ini berdampak besar kepada teman-temannya yang lain karena tidak jadi bermain akibat anggota tim yang tidak pas. 

Apabila kita telaah dengan lebih dalam, teks ini memiliki makna untuk tidak mencampuri urusan politik dengan olahraga. Dalam etika berolahraga, semua urusan pribadi sudah tidak menjadi masalah utama, karena tujuan utama kita adalah memenangkan pertandingan dalam persaingan.

Sebagai penulis, saya sendiri menulis teks ini karena keresahan terhadap peristiwa yang barusan terjadi sekitar bulan Maret 2023, yaitu Indonesia yang dibatalkan menjadi tuan rumah piala dunia U-20 2023. Hal ini disebabkan masalah pribadi beberapa kelompok masyarakat di Indonesia terhadap negara Israel yang sedang berkonflik dengan negara Palestina, dimana negara kita merupakan salah satu kubu pendukung negara Palestina. Hal ini berdampak sangat besar terhadap pihak lain. Contohnya adalah para atlet sepak bola Indonesia yang terpaksa mengubur impiannya dalam bermain di piala dunia, pemerintah yang sudah menginvestasikan banyak dana untuk infrastruktur pendukung acara ini, serta masyarakat Indonesia yang sudah sangat berantusias dalam menonton setiap pertandingan yang akan berlangsung.

Di samping makna asli penulis dalam menuliskan teks anekdot, dapat dipertegas ulang, bahwa fungsi dominan teks anekdot adalah untuk memberikan kritik. Namun, kritik ini tidak disampaikan dengan kasar atau menusuk, namun dibungkus secara halus dengan lelucon atau peristiwa yang berbeda dengan makna aslinya. Dengan menyampaikan teks ini, pihak yang dikritik dapat dengan lebih nyaman dalam menerima kritikan, karena semua pesan disampaikan secara halus. Untuk menghindari kasus-kasus seperti pencemaran nama baik yang marak pada saat ini, kita perlu membungkus kritikan ini dengan sangat halus tanpa menyelipkan hinaan yang kasar di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun