Rutinitas para santri adalah bukti nyata dari pentingnya kedisiplinan. Mereka bangun sebelum fajar, menjalankan ibadah Subuh berjamaah, lalu melanjutkan dengan kegiatan belajar tanpa jeda panjang. Sebagai seseorang yang terbiasa dengan jam tidur yang cukup, menjalani rutinitas seperti ini selama kunjungan menjadi tantangan besar. Namun, bagi para santri, ini adalah bagian normal dari kehidupan mereka.
Rutinitas yang ketat ini bukan tanpa tujuan. Kedisiplinan membentuk mentalitas mereka untuk siap menghadapi berbagai tantangan. Misalnya, bangun pagi tidak hanya sekadar kewajiban religius, tetapi juga cara untuk menghormati waktu. Setelah ibadah, mereka memanfaatkan setiap menit dengan produktif, baik untuk belajar, menghafal kitab, atau membantu teman-teman mereka.
Bagi saya, kedisiplinan seperti ini adalah pelajaran berharga. Di Kanisius, kita memiliki waktu lebih fleksibel dan fasilitas lengkap, tetapi sering kali tidak dimanfaatkan sepenuhnya. Sebaliknya, para santri menunjukkan bahwa keterbatasan tidak menjadi alasan untuk bermalas-malasan. Setiap hari adalah peluang untuk belajar dan bertumbuh, dan mereka menjalani itu dengan sepenuh hati.
Semangat Olahraga: Mengembangkan Potensi di Tengah Keterbatasan
Olahraga adalah salah satu cara para santri menyeimbangkan kehidupan mereka yang penuh dengan belajar dan beribadah. Meskipun fasilitas olahraga sangat terbatas, semangat mereka tidak pernah surut. Saya sempat bermain voli bersama mereka di lapangan sederhana yang hanya beralaskan tanah. Namun, permainan itu terasa penuh semangat dan kebersamaan, menunjukkan bahwa fasilitas bukanlah segalanya.
Selain voli, saya juga terlibat dalam sesi pencak silat bersama salah satu santri. Meski hanya menggunakan peralatan seadanya, kemampuan mereka tidak kalah dari atlet profesional. Salah satu santri bahkan bercita-cita menjadi atlet nasional. Cita-cita ini mungkin terdengar ambisius, tetapi semangat yang mereka tunjukkan membuat saya yakin bahwa mimpi tersebut bukanlah hal yang mustahil.
Keterbatasan sering kali melahirkan kreativitas, dan itu terlihat jelas dalam cara mereka berolahraga. Mereka tidak membutuhkan fasilitas mahal untuk tetap aktif dan produktif. Pelajaran ini sangat relevan, terutama bagi kita yang sering kali mengeluh meskipun memiliki segala kemudahan. Para santri mengajarkan bahwa semangat dan kerja keras lebih penting daripada alat atau fasilitas.
Hikmah Kehidupan: Pelajaran untuk Kanisian
Dari kehidupan santri, saya belajar bahwa kedisiplinan dan kebersamaan adalah kunci sukses yang sering diabaikan. Di Kanisius, kita sering terlena dengan kemudahan yang ada, tetapi di pesantren, segala sesuatu harus diperjuangkan. Rutinitas mereka yang ketat menunjukkan bahwa keberhasilan memerlukan usaha yang konsisten dan tidak instan.