Mohon tunggu...
Nickolaus Ardian
Nickolaus Ardian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Pelajar dan Pemikir

Baca artikel terbaru saya!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Stoikisme vs Nihilisme Nietzche: Perbedaan Sudut Pandang dan Pentingnya Mengambil Intisari Kedua Pihak

23 Mei 2024   21:03 Diperbarui: 23 Mei 2024   23:28 22454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun Stoikisme dan Nihilisme Nietzsche tampak bertentangan, kita bisa mengambil intisari dari keduanya untuk menghadapi kecemasan dan stres dalam kehidupan sehari-hari.

Mengendalikan Reaksi dan Menciptakan Makna

Dengan menerapkan prinsip Stoikisme, kita dapat mengendalikan emosi kita saat menghadapi situasi sulit. Di sisi lain, kita juga bisa belajar dari konsep Nihilisme Nietzsche untuk menemukan makna baru dalam kehidupan kita. Sebagai contoh, ketika mengalami kehilangan pekerjaan, kita dapat tetap tenang dan rasional (Stoikisme), sambil mencari peluang baru yang memberikan makna dan tujuan baru (Nihilisme Nietzsche).

Contoh praktisnya adalah ketika ada seorang mahasiswa yang merasa khawatir tentang masa depannya. Dengan mengatasi kekhawatiran dan fokus pada belajar (pendekatan Stoik), serta menemukan passion atau tujuan hidup yang memberikan arti (pendekatan Nietzsche), mereka dapat menemukan keseimbangan yang lebih baik dalam menjalani hidup.

Kesimpulan: Pentingnya Mengambil Intisari Kedua Pihak

Dalam menghadapi kecemasan dan stres sehari-hari, kita perlu menemukan keseimbangan yang tepat. Stoikisme mengajarkan kita untuk mengontrol reaksi terhadap hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan, sementara Nihilisme Nietzsche mengingatkan kita untuk menciptakan makna dan tujuan hidup kita sendiri. Dengan mengontrol emosi dan mencari makna dalam kehidupan, kita dapat menghadapi segala rintangan dengan bijaksana dan bermakna.

Sumber: wikihow.com
Sumber: wikihow.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun