Mohon tunggu...
Nickolaus Andra
Nickolaus Andra Mohon Tunggu... -

DWP (Do With Pray) -Dreamer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lenticular Cloud ?

10 Oktober 2014   19:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:35 2667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini pertama kali nya gue bikin sebuah tulisan dari sedikit pengetahuan yang gue punya... ditambah pengetahuan dari google juga sih. Karena gue suka traveling dan sangat bersyukur dengan alam yang ada gue mau coba sedikit memberikan info tentang alam tentang fenomena awan Lenticular. LENTICULAR CLOUDS Lenticular Clouds adalah sejenis awan yang unik yang biasanya terbentuk di sekitar bukit-bukit dan gunung-ganang akibat daripada hasil pergerakkan udara di kawasan pergunungan . Awan ini terlihat cukup berbeda, seperti sebuah piring terbang raksasa atau sesuatu yang seperti tumpukan mirip pancake. Banyak gunung terkenal di seluruh dunia sering kali difotokan dengan keindahan awan lenticular di langitnya, termasuk Gunung Shasta dan Gunung Fuji. Satu perkara yang menarik tentang awan lenticular ini adalah bahawa ia kelihatan seperti tidak berpecah dan kelihatan seperti membeku. Namun hakikatnya adalah tidak sedemikian. Awan ini kelihatan statik kerana aliran udara lembap terus menerus memberikan wap udara yang termeluap dari sisi atas angin bahkan sebagai air yang mengeluap dan akan lenyap dari sisi bawah angin. Awan Lenticular dapat dilihat seperti sedang melayang-layang selama berjam-jam atau hari, sehingga perubahan angin atau cuaca dan awan menyebar lalu berpecah. Mengamati dan mengenal pasti awan lenticular umumnya cukup mudah, kerana bentuk awannya sangat jelas. Jika anda pernah melihat awan yang kelihatan seperti piring terbang, kanta, atau baret raksasa, bermakna ketika itu anda sedang melihat awan lenticular. Jika anda melihat disekeliling persekitaran awan, anda mungkin dapat melihat ciri-ciri geografi yang berbukit bukau yang mampu mencipta keadaan yang mengarahkan pada pembentukan awan lenticular. Jika anda tidak melihat gunung atau bukit, ada kemungkinan arus hawa udara bergerak pada arah yang berlawanan untuk mencipta awan gelombang. Ini adalah proses terbentuknya awan Lenticular Beberapa Fenomena Lenticular Clouds di Dunia Indonesia TerCinta, Semarang, Jawa Tengah

Yogyakarta, Jawa Tengah
Gunung Bromo , Probolinggo
El Calafate in Patagonia, Argentina
Washington Mt.Rainer
Rangipo Desert, Mount Ruapehu, New Zealand
Halifax, UK
Itu beberapa fenomena Lenticular Clouds. Banyak yang bisa kita liat ternyata dari alam dan banyak pengetahuan yang kita belom tau dari alam. Jadi hargai lah dan jaga lah alam yang telah diberikan tuhan agar penerus kita nanti juga bisa menikmati pemandangan kayak gini. Apalagi di Indonesia yang mungkin udara nya sudah penuh dengan polusi. Sumber, Google

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun