Mataku tepat menatap ke arah jendela. Aku sungguh tak percaya dengan apa yang sedang aku lakukan. Bagaimana menjelaskan perbuatanku ini, yang aku yakini akan lebih jauh menghempas harga diriku. Dan kini, di bawah sinar rembulan yang terang, dari luar jendela mereka menyaksikanku menunggangi Menik dengan erangan misteriusnya, juga guncangan-guncangan yang terlampau hebat saling menyela.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H