Mohon tunggu...
David Nicko Harmanditya
David Nicko Harmanditya Mohon Tunggu... Lainnya - carpe diem

Seorang pelayan publik di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian. Peminum kopi dan pendengar musik yang sesekali bermain musik. Senang mengamati dan belajar mencari arti kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pengukuran, di Balik Layar Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian

12 Januari 2021   14:00 Diperbarui: 12 Januari 2021   14:05 1550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Lord Kelvin di Kelvingrove, Glasgow. Namanya dipakai menjadi satuan suhu karena berhasil menemukan suhu Nol Mutlak. Sumber: geograph.org.uk.

Logo SI yang dibuat oleh BIPM,  memperlihatkan 7 satuan dasar SI beserta 7 konstanta yang mendefinisikan. Sumber: www.bipm.org.
Logo SI yang dibuat oleh BIPM,  memperlihatkan 7 satuan dasar SI beserta 7 konstanta yang mendefinisikan. Sumber: www.bipm.org.

Pengukuran di dalam Penerapan Standar

Sebenarnya seberapa penting sih, pengukuran ini dalam proses standardisasi dan penilaian kesesuaian? Mari kita coba kupas bersama. Di dalam standar kita akan menemukan persyaratan mutu yang berisi acuan nilai minimal yang harus dipenuhi suatu produk. Misalnya saja, berdasarkan SNI 8412:2017 tentang meja rias, tinggi meja dipersyaratkan antara 600 mm sampai 800 mm. Oleh karena itu, produsen akan berusaha mendesain dan memproduksi meja rias dengan tinggi sesuai persyaratan tersebut karena menjadi salah satu syarat utama produk untuk mendapatkan sertifikat SNI.

Syarat mutu ukuran meja rias berdasarkan SNI 8412:2017 Furnitur - Meja rias.
Syarat mutu ukuran meja rias berdasarkan SNI 8412:2017 Furnitur - Meja rias.

Kesesuaian tinggi meja rias dengan persyaratan SNI harus dibuktikan dengan melakukan pengukuran. Mari kita ambil contoh pengukuran dilakukan dengan menggunakan roll meter. Roll meter yang digunakan di pabrik dan yang digunakan di laboratorium harus terkalibrasi agar hasil pengukurannya akurat dan presisi. Melalui kegiatan kalibrasi, pengukuran yang dilakukan oleh roll meter yang dimiliki oleh produsen dan laboratorium penguji dapat menunjukkan hasil yang mendekati sama. Mengapa? Karena nilai penyimpangan roll meter tersebut sudah diketahui dan tertelusur melalui kegiatan kalibrasi. Kemudian apabila meja rias tersebut diekspor ke Eropa dan Australia, ketika diukur kembali menggunakan roll meter di sana juga akan menunjukkan hasil yang mendekati sama. Apakah roll meter yang digunakan di Eropa, di Australia, dan di Indonesia tersebut diproduksi oleh pabrik yang sama. Belum tentu. Namun roll meter tersebut tentu sudah dikalibrasi sebelum digunakan untuk mengukur.

Sampai di sini mungkin banyak yang baru menyadari, bagaimana mungkin roll meter yang dibuat di negara yang berbeda bisa memiliki akurasi yang mendekati sama untuk mengukur panjang? Nah, di sinilah peran metrologi dan pengukuran dapat kita rasakan bersama. Metrologi memastikan hasil pengukuran di seluruh dunia mendekati sama atau memiliki nilai perbedaan yang sangat kecil. Penjaminan ketertelusuran pengukuran di masing-masing negara ke sistem satuan internasional adalah kuncinya. Kegiatan pengukuran ini pula yang menjadi salah satu cara menguji dan membuktikan bahwa suatu produk telah sesuai dengan persyaratan standar.

Oleh karena itu, memang tidak diragukan lagi bahwa pengukuran menjadi sangat vital dalam kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian. Terutama perannya untuk menguji dan membuktikan kesesuaian produk dengan persyaratan yang ada pada standar. Dalam kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian, kita lebih sering mendengar tentang sertifikasi, akreditasi, dan pengujian. Namun kita tidak menyadari bahwa ketiga proses tersebut sejatinya tak dapat terlepas dari pengukuran. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun