Amerika Serikat dikenal dengan banyak hal. Salah satunya adalah sering terjadinya intervesi oleh Amerika Serikat yang dilihat oleh mereka sendiri sebagai tindakan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas internasional.Â
Hal ini sudah berlangsung sejak dulu saat Amerika Serikat masih baru merdeka dari genggaman Inggris dengan slogan "Manifest Destiny" dimana alasan intervensi Amerika Serikat adalah untuk membangun surga baru sebagai "dunia baru" yang lahir dari "dunia lama" yang merupakan daratan Eropa saat itu. Namun intervensi yang kita ketahui terjadi di abad ke-21, khususnya yang terjadi di timur tengah.
Pada 11 September 2001, Amerika Serikat mendapat serangan besar di tanah airnya sendiri. Serangan tersebut adalah serangan terorisme berupa aksi pembajakan dan penabrakan bunuh diri lebih dari dua pesawat komersil terhadap bangunan-bangunan penting Amerika Serikat seperti gedung kembar World Trade Center, Pentagon, dan (yang gagal) White House.Â
Serangan teror ini dibelakangi oleh Osama bin Laden yang memimpin Taliban. Amerika Serikat pun melaksanakan perang terhadap Taliban yang berada di Afganistan. Afganistan pun kemudian jatuh dalam okupasi militer sampai perang selesai.
Di tahun 2003 Amerika Serikat dan beberapa negara gabungan koalisi yang mayoritas adalah anggota Nato menginvasi Irak dengan tujuan untuk menurunkan diktator Saddam Husein dan membenarkan juga menyita apabila benar Irak memiliki bom nuklir. Perang di Irak berakhir pada tahun 2011 namun ribuan pasukan Amerika Serikat masih diposisikan di Irak.Â
Pada tahun-tahun berikutnya Amerika Serikat melaksanakan intervesi di Pakistan, Yemen, dan Somalia dengan melaksanakan serangan dari drone tempur untuk melawan terorisme. Di tahun 2014 hal yang sama dilakukan  di Irak untuk melawan ISIS.
Jika kita lihat dari peristiwa-peristiwa  yang telah terjadi, Amerika Serikat melaksanakan pertahanan dan keamanan nya secara langsung. Ancaman terhadap pertahanan dan keamanan Amerika Serikat langsung ditanggapi ke pusat nya sebelum masuk lebih dalam lagi ke negara. Karena itu Amerika Serikat sering melakukan intervesi terhadap negara lain.Â
Alasan nya yang berupa menurunkan diktator, menyita senjata nuklir atau senjata pemusnah massal, dan melawan terorisme pun merupakan tindakan-tindakan yang patut didukung.
Sekarang jika kita melihat Pancasila, hal mengenai pertahanan dan keamanan negara dapat ditemui di butir-butir pengamalan Pancasila dan pembukaan UUD 1945. Â
Inti dari pembukaan UUD 1945 merupakan Pancasila dan di dalam nya terdapat kalimat yang medukung pembebasan bangsa - bangsa dari segala bentuk penjajahan (alinea 1) dan berpartisipasi dalam ketertiban dunia (alinea 4).Â
Selain dalam pembukaan UUD 1945, dalam salah satu butir pengamalan Pancasila pada sila ketiga yang juga berisi hal mengenai memelihara ketertiban dunia.Â