Mohon tunggu...
Arkaning putra
Arkaning putra Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Seorang mahasiswa DKV Isi Yogyakarta, Alumni Animasi Grafika Malang

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kritik: Ulas Tuntas Grafik "Merah" Kompas

2 November 2015   19:32 Diperbarui: 2 November 2015   19:53 1268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Interpretasi

Secara umum komposisi diagram ini menggunakan Skema warna monokromatik dan hue primer merah. Skema warna monokromatik, memparafrase, dalam buku Understanding Color: an Introduciton for Designers dikatakan bahwa, “Skema warna monokromatik sangat mudah memunculkan emosi dan kesan, karena tidak adanya kemungkinan untuk kombinasi hue yang jelek.” (Holtzschue, 2011:164). Pertimbangan value merupakan elemen utama dalam penggunaan skema warna. Di dalam bukunya, Richard Mehl menjelaskan value sebagai, “ Secara umum, tingkat keutamaan (importance) relatif dari sebuah dibandingkan dengan warna lain yang berdekatan (proximity); dalam the Munsell Color System, value mengarah pada tingkat gelap terang sebuah warna.” (Mehl, 2013:16).

Warna merah secara umum, menurut Graves, “Merah memiliki, dibandingkan dari warna lain, kroma yang paling kuat dan paling mudah menarik perhatian. Bersifat positif, agresif, dan menarik.” (Graves, 1951: 404) Dengan menggunakan warna merah dari uang seratus ribu rupiah, mempertegas bahwa grafik ini berisikan data-data berkenaan dengan ekonomi Indonesia, sekaligus menyiratkan kesan agresif.

Diagram lingkar digunakan untuk menjelaskan data yang respondennya disamaratakan dan tidak dikelompokan dalam kelompok tertentu. Representasi ini cocok dengan pemilihan diagram lingkar, disamping kegunaan, bentuk lingkar sendiri menyiratkan kebulatan dan kesatuan. Judul diletakan di tengah diagram, tipografi topik survei secara simbolis menjadi pusat dari respon-respon jawaban.

Membahas mengenai kepuasan terhadap kinerja pemerintah, diagram batang pada infografik ini membagi respon dalam tiga kelompok. Menggunakan diagram batang, perbedaan persentase respon dari tiga kelompok dapat dibandingkan dengan jelas secara vertikal. Dengan diagram ini perbandingan antara tiap skala waktu maupun dari tiga kelompok responden bisa berbanding jelas.

Adanya illustrasi Jokowi komposisi info grafik mengindikasikan bahwa individu tersebut merupakan pusat dari bahasan survei tersebut. Dengan uang kertas seratus ribu rupiah sebagai latar belakang individu tersebut berkenaan dengan pembahasan survei yang berkaitan dengan bidang Ekonomi.

 

Kritik dan Redesain

Infografik dalam surat kabar Kompas, Rabu, 21 Oktober 2015 oleh desainer Gunawan ini patut mendapat apresiasi. Infografik ini secara garis besar memenuhi tugasnya sebagai penyampai data secara estetis dengan baik. Hubungan antara warna dan topik bahasan memunculkan nilai tambah estetisnya. Penggunaan jenis grafik yang sesuai dalam grafik ini juga aspek yang perlu diapresiasi.

Dalam infografik ini hanya menggunakan satu jenis huruf dengan variasi bold  dan normal. Dalam infografik ini perlu membedakan antara font untuk headline maupun font untuk bodytext. Mengalih bahasakan dari buku Infographic for Dummies, “Menyertakan terlalu sedikit tipografi , dan infograpik dapat terasa membosankan. Sertakan terlalu banyak, maka beresiko terlihat seperti catatan tebusan penculikan. Panduan umum adalah dengan menggunakan tidak lebih dari tiga tipografi dalam desain.” (Beegel, 2014: 51). Saran typeface yang dapat digunakan adalah Myriad Pro Light sebagai headline dan Arial Narrow sebagai bodytext.

Illustrasi Jokowi dapat lebih diharmoniskan lagi dengan komposisi keseluruhan. Ilustrasi tersebut tidak  memiliki skema warna yang sama dengan infografik keseluruhan. Mengubah menjadi skema warna monokromatik merah maka illustrasi ini dapat dikembalikan dalam keharmonisan infografik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun