Mohon tunggu...
Nicholas Simarmata
Nicholas Simarmata Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Indahnya Interaksi antar Agama

18 November 2024   21:18 Diperbarui: 18 November 2024   21:22 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ekskursi kami ke Pesantren Al-Mizan Jatiwangi adalah perjalanan yang penuh pengalaman dan pelajaran. Hari pertama, kami disambut dengan ramah oleh para santri dan pengurus pesantren. Suasana asri dan tenang langsung terasa, sangat berbeda dari hiruk pikuk kota. Sore harinya, kami turut mengaji bersama para santri di masjid. Momen itu begitu syahdu, memperdalam makna ibadah dalam hati kami.

Kehidupan di pesantren sangat berbeda dengan kehidupan perkotaan. Jika di kota kami sering terburu-buru dengan waktu dan aktivitas, di pesantren segala hal terasa lebih teratur dan damai. Kesederhanaan mereka menginspirasi kami untuk lebih bersyukur atas hal-hal kecil. Bahkan, konsep kebahagiaan di sini lebih mendalam, berakar pada ketulusan dan kebersamaan.

Bayangkan suasana subuh di pesantren. Langit yang masih gelap perlahan berwarna keemasan, ditemani suara ayat-ayat suci yang dilantunkan di rumah Kyai. Di situ, kami tidak hanya diajari cara membaca Al-Quran, tetapi juga mendengarkan nasihat yang menenangkan hati. Momen itu seperti sebuah oase di tengah gurun kesibukan kehidupan kami sehari-hari.

Salah satu pengalaman berkesan adalah perjalanan ke cagar alam pesantren. Setelah menempuh perjalanan panjang, kami disambut dengan sungai yang jernih dan sejuk. Kami pun berenang bersama, menikmati alam bebas. Tak hanya itu, kami belajar membuat musik dari genteng, yang ternyata menghasilkan nada unik dan harmonis. Ini menjadi contoh bagaimana kreativitas bisa lahir dari sesuatu yang sederhana.

Menurut saya, pesantren seperti Al-Mizan adalah tempat yang tidak hanya mendidik secara intelektual, tetapi juga spiritual dan emosional. Mereka menawarkan pendekatan kehidupan yang berbeda: lebih sederhana, penuh makna, dan sarat kebersamaan. Bagi banyak orang, tempat seperti ini dapat menjadi pengingat akan nilai-nilai hidup yang sering terlupakan.

Pesantren Al-Mizan seperti pohon besar di tengah ladang. Akar-akarnya adalah tradisi dan ajaran agama yang kokoh, batangnya adalah ketulusan para santri, dan daunnya adalah aktivitas harian yang membuat suasana hidup di sana begitu segar. Kami, sebagai tamu, seperti burung yang bertengger sejenak, mendapatkan keteduhan dan pelajaran dari pohon ini sebelum terbang kembali.

Pesantren ini memiliki suasana yang menenangkan. Dengan banyak pohon besar yang meneduhkan, udaranya terasa segar dan alami. Masjidnya megah namun sederhana, tempat berkumpul yang dipenuhi semangat ibadah. Para santri dengan senyum tulus mereka, adalah cerminan dari nilai kebersamaan yang kuat. Setiap sudut pesantren seperti berbicara, menyampaikan ketenangan dan kebahagiaan yang sederhana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun