Mohon tunggu...
Nicholas Simarmata
Nicholas Simarmata Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perkembangan Esport di Indonesia

8 November 2024   20:48 Diperbarui: 8 November 2024   22:37 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital, esport telah menjadi fenomena global yang berkembang pesat, tak terkecuali di Indonesia. Awalnya, permainan video dianggap sekadar hiburan bagi anak-anak dan remaja, tetapi kini esport tumbuh menjadi industri profesional dengan turnamen besar, sponsor, dan hadiah yang sangat menggiurkan. Indonesia mulai serius mengembangkan esport setelah popularitas game seperti *Mobile Legends* dan *PUBG Mobile* meningkat. Turnamen lokal dan internasional bermunculan, menarik perhatian berbagai pihak, termasuk pemerintah dan korporasi besar. Dengan dukungan infrastruktur dan sumber daya, esport kini menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengasah keterampilan dan berkompetisi di tingkat global.

Jika dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia, seperti Korea Selatan dan Tiongkok, Indonesia masih tergolong baru dalam hal esport profesional. Di Korea Selatan, esport sudah menjadi bagian dari budaya pop dan memiliki liga profesional yang terstruktur dengan baik. Para pemain Korea Selatan pun sering mendominasi turnamen global berkat dukungan pemerintah yang intensif serta ekosistem esport yang mapan. Sementara di Indonesia, meskipun sudah ada komunitas yang kuat, infrastruktur dan dukungan untuk atlet esport belum sepenuhnya optimal. Akan tetapi, kemajuan Indonesia di bidang ini cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir, dan semakin banyak turnamen yang digelar di tingkat nasional untuk menyeimbangkan ekspektasi masyarakat terhadap esport profesional.

Bayangkan sekelompok remaja yang bermain game online di warnet beberapa tahun lalu, mungkin sebagian besar masyarakat akan menganggap mereka sekadar mencari hiburan. Kini, kondisi ini berubah drastis. Para remaja ini memiliki peluang besar untuk menjadi atlet profesional dengan mengikuti pelatihan khusus, menghadiri kompetisi, dan bahkan mendapatkan sponsor dari perusahaan besar. Seorang pemain esport di Indonesia dapat menjalani latihan keras seperti atlet olahraga konvensional, mulai dari latihan strategi, fisik, hingga mental. Ilustrasi ini menunjukkan perubahan signifikan dalam pandangan masyarakat tentang esport; permainan ini bukan lagi sekadar hobi, tetapi juga karier yang menjanjikan.

Contoh sukses dari perkembangan esport di Indonesia dapat dilihat dari tim-tim seperti EVOS Esports dan RRQ yang berhasil menorehkan prestasi di tingkat internasional. Pada tahun 2019, EVOS Esports berhasil meraih gelar juara dunia di ajang *Mobile Legends World Championship*. Kesuksesan ini bukan hanya membanggakan Indonesia, tetapi juga membuktikan bahwa atlet esport dari Indonesia memiliki potensi untuk bersaing di kancah dunia. Prestasi tim-tim ini tidak hanya menaikkan pamor esport di Indonesia, tetapi juga membuka mata masyarakat bahwa esport bukan sekadar permainan, melainkan bidang yang bisa menghasilkan prestasi dan mengharumkan nama bangsa.

Menurut pendapat saya, perkembangan esport di Indonesia merupakan hal yang sangat positif bagi generasi muda. Selain memberikan mereka kesempatan untuk berkarier di bidang yang mereka sukai, esport juga mendorong mereka untuk mengasah keterampilan strategi, kerja sama tim, dan fokus. Dengan adanya esport, remaja yang mungkin dulunya dianggap terlalu banyak bermain game kini dapat mengubah hobi mereka menjadi sesuatu yang lebih produktif. Namun, pemerintah perlu mengambil langkah konkret untuk mengatur industri ini dengan baik agar tidak menimbulkan dampak negatif, seperti kecanduan. Jika didukung secara proporsional, esport bisa menjadi salah satu kebanggaan nasional yang baru bagi Indonesia.

Esport dapat diibaratkan sebagai industri sepak bola dalam dunia digital. Jika sepak bola membutuhkan lapangan, pelatih, dan liga, maka esport membutuhkan perangkat komputer, pelatih strategi, serta turnamen atau liga sebagai wadah. Pemain sepak bola memiliki taktik untuk mencetak gol, demikian juga atlet esport yang menggunakan strategi untuk memenangkan pertandingan. Begitu pula, seperti halnya sepak bola yang melibatkan berbagai aspek ekonomi, mulai dari sponsor hingga hak siar, esport kini juga menarik perhatian perusahaan besar sebagai ladang bisnis yang menjanjikan. Seperti sepak bola yang menjadi hiburan bagi masyarakat, esport juga memberikan hiburan serta daya tarik tersendiri bagi penggemar game di seluruh Indonesia.

Esport di Indonesia kini bukan hanya sekadar permainan di layar, tetapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup anak muda. Di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, kita bisa menemukan kafe atau tempat khusus untuk esport, yang dilengkapi dengan perangkat komputer berteknologi tinggi dan internet berkecepatan tinggi. Tempat-tempat ini menjadi pusat berkumpulnya para pecinta esport untuk bermain dan berlatih bersama. Di balik layar, ada organisasi yang mengelola turnamen, menyusun strategi tim, dan mendukung pengembangan keterampilan pemain. Atmosfer ini memberi kesan bahwa esport bukan hanya hiburan, tetapi juga komunitas yang kuat dan profesional.
Dengan perkembangan pesat ini, esport di Indonesia memiliki potensi besar untuk semakin maju di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun