Mohon tunggu...
Nicholas Saputra Pratama
Nicholas Saputra Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta 151210157

Gemar membaca karangan fiksi dan mengamati peristiwa lokal maupun internasional.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Bilateral Myanmar dengan China, Sebuah Kebutuhan atau Keterpaksaan?

27 April 2023   14:04 Diperbarui: 27 April 2023   16:42 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerakan-gerakan yang dilakukan China dan penerimaan Myanmar terhadap China berkebalikan dengan posisi negara barat yang menyatakan pertentangannya terhadap aksi kudeta yang dilakukan oleh militer junta terhadap pemerintahan demokratis yang sah. Selain itu, krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar terhadap penduduk-penduduk lokal yang sedang protes dengan kekuasaan militer junta pun turut dikecam oleh negara barat dan PBB. Hal inilah yang menyebabkan pengaruh China yang semakin kuat dan berkurang drastisnya kerjasama Myanmar dengan barat terutama dengan Amerika Serikat.

Yang kemudian menyebabkan arah politik luar negeri Myanmar sekarang lebih condong untuk bekerjasama dengan China, banyak program kerja yaitu CMEC dan BRI yang sudah dikerjakan dan banyak infrastruktur yang telah dibangun karena investasi luar negeri dari China. Instabilitas politik yang terjadi di Myanmar menyebabkan berbagai krisis yang akhirnya menempatkan Myanmar ke dalam posisi rawan terutama dalam perkembangan perekonomiannya.

Masa Depan Politik Luar Negeri Myanmar

Meskipun telah banyak persepsi tidak percaya terhadap China oleh masyarakat, namun pemerintahan yang berkuasa sekarang tampak mengarahkan politik luar negeri Myanmar untuk tetap dekat dengan China. Hal ini disebabkan karena Myanmar harus memenuhi kebutuhan ekonominya dan tidak ada penawaran yang lebih menarik dan menjadi penyelesai permasalahan yang ada hingga sekarang. 

Dapat dikatakan arah politik luar negeri Myanmar sekarang merupakan jalan cepat yang dilakukan untuk menahan berbagai krisis yang terjadi. Sehingga hal ini menimbulkan arah politik luar negeri Myanmar yang tidak bisa diprediksi kedepannya karena instabilitas dalam negeri yang masih tidak dapat diatasi dan tekanan dari luar yang terus memaksa Myanmar untuk tetap pada jalannya sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun