Mohon tunggu...
Nicholas Rahmatullah
Nicholas Rahmatullah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Mahasisa Univesitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Dokter Spesialis Anak Terhadap Presepsi Anak ke Dokter

24 Desember 2024   23:08 Diperbarui: 25 Desember 2024   03:13 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Menjadi dokter spesialis anak bukan sekadar menyembuhkan penyakit. Merawat dan meningkatkan kesehatan seorang anak sejak kelahirannya hingga tumbuh dewasa merupakan tanggung jawab besar sekaligus kehormatan bagi mereka. Tidak jarang, dokter spesialis anak turut terlibat sejak masa kehamilan, memastikan ibu dan janin dalam kondisi optimal, membantu proses kelahiran agar berjalan lancar, dan terus memantau perkembangan anak pada tahun-tahun berikutnya. Dengan memahami berbagai aspek mulai dari riwayat medis hingga kondisi keluarga dokter spesialis anak membangun hubungan yang erat dengan pasien serta keluarganya. Melalui hubungan inilah, anak mulai memandang dokter sebagai sosok yang peduli dan dapat diandalkan dalam menjaga kesehatannya.

Dalam bidang kedokteran anak, atau pediatri, tersedia beragam layanan, mulai dari pemeriksaan rutin dan imunisasi hingga penanganan penyakit akut maupun kronis. Selain itu, dokter spesialis anak turut berfokus pada upaya pencegahan dengan memberikan edukasi, panduan nutrisi, dan deteksi dini potensi gangguan tumbuh kembang. Semua ini menuntut kolaborasi dengan berbagai ahli seperti ahli gizi, fisioterapis, psikolog, dan tenaga kesehatan Masyarakat demi memastikan perawatan yang menyeluruh. Pendekatan lintas disiplin ini membuat anak merasa terlindungi serta diperhatikan dari berbagai sisi, sehingga sejak dini anak menyadari pentingnya menjaga kesehatan.

Lebih dari sekadar memulihkan kondisi fisik, seorang dokter sejatinya berperan dalam meningkatkan kualitas hidup pasien. Dokter yang baik mungkin mampu menangani penyakit, tetapi dokter yang unggul akan menyentuh sisi kemanusiaan pasien dengan memberikan harapan, dukungan, dan empati. Bagi seorang anak, pendekatan hangat dan sabar akan membuatnya merasa dihargai, sehingga tumbuh keyakinan bahwa dokter benar-benar peduli terhadap keselamatannya. Kesembuhan pun bukan hanya soal terbebas dari gejala, melainkan juga bagaimana anak dapat kembali menjalani kehidupan dengan lebih ceria dan bermakna.

Bagi banyak anak, perkenalan pertama dengan dunia medis terjadi melalui dokter spesialis anak. Momen ini sangat berpengaruh terhadap apakah anak akan merasa nyaman, takut, atau bahkan tertarik pada proses pemeriksaan dan pengobatan. Oleh karena itu, dokter spesialis anak tidak semata-mata bertanggung jawab menangani persoalan kesehatan fisik, melainkan juga perlu menciptakan suasana yang ramah. Pendekatan penuh empati, didukung bahasa yang mudah dipahami anak, menjadi kunci untuk menciptakan pengalaman medis yang positif. Jika interaksi yang terjalin menyenangkan, anak akan lebih percaya diri dan tidak ragu untuk memeriksakan kesehatannya di kemudian hari.

Pengalaman positif tersebut tidak berhenti ketika anak bertambah dewasa. Semakin kuat rasa percaya yang terbentuk, semakin besar pula dorongan bagi anak untuk mengikuti nasihat medis, menjaga gaya hidup sehat, serta mengutamakan kesejahteraan jangka panjang. Pada akhirnya, hal ini akan menghasilkan generasi yang lebih sadar akan pentingnya kesehatan fisik dan mental. Dengan demikian, peran dokter spesialis anak tidak terbatas pada saat anak masih kecil, melainkan turut menanamkan landasan bagi pandangan anak terhadap profesi dokter, dunia medis, dan kepedulian terhadap kesehatan sepanjang hayat.

Peran dokter spesialis anak jelas tidak terbatas pada mengatasi gangguan fisik. Melalui empati, komunikasi yang mudah dipahami, serta kerja sama lintas disiplin, dokter spesialis anak membangun kepercayaan serta sikap positif anak terhadap profesi dokter. Sejak kecil, kesan yang hangat ini memotivasi anak untuk lebih peduli pada kesehatan, sehingga kelak ia tumbuh menjadi individu yang lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi berbagai tantangan medis. Dengan demikian, dokter spesialis anak berkontribusi besar dalam membentuk generasi yang lebih sehat, baik secara fisik maupun mental.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun