Mohon tunggu...
Nicholas Nevan Kurniawan
Nicholas Nevan Kurniawan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar di SMA Kanisius

Saya suka teknologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Berhadapan dengan Singularitas Teknologi di Masa Depan

24 September 2022   17:53 Diperbarui: 24 September 2022   17:56 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi AI Sumber: forbes.com

Johan Japardi, seorang lulusan S1 Farmasi FMIPA USU 1994 yang telah menerbitkan 3 buku terjemahan mengemukakan pendapatnya mengenai singularitas teknologi. Menurut beliau, seiring berjalannya waktu, teknologi akan berkembang secara eksponensial. Di masa depan, komputer yang cerdas akan dapat membuat komputer yang lebih kuat darinya. Kemudian, komputer tersebut akan membuat komputer yang lebih kuat lagi darinya. Hal ini akan terus berulang sehingga kekuatan komputer akan meningkat secara eksponensial. Fenomena ini disebut sebagai singularitas teknologi. Penulis menyatakan bahwa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ini dapat merevolusi teknologi dengan sangat cepat dan dapat mengkombinasikan manusia dengan mesin sehingga manusia menjadi sangat pintar. Namun, penulis mengingatkan bahwa ada kemungkinan moralitas dari kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ini tidak sejalan dengan moralitas manusia sehingga bisa menyebabkan kerusakan yang sangat besar. Contohnya, sebuah AI yang mengendalikan mobil tanpa pengemudi dapat menyebabkan kecelakaan jika tidak didasari oleh moralitas. Oleh karena itu, para developer berusaha untuk membuat AI memiliki moralitas yang baik dan selaras dengan manusia. Bahkan ada anggapan bahwa suatu hari nanti manusia harus memperlakukan AI dengan hormat layaknya seperti makhluk hidup. 

Konsep lain mengenai singularitas teknologi dijelaskan oleh Roey Tzezana, seorang peneliti di Blavatnik Interdisciplinary Cyber Research Center dan seorang penulis buku. AI  yang sangat pintar akan merevolusi teknologi dan membuat manusia tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi lagi. Menurut ilmuwan Ray Kurzweil, singularitas akan terjadi pada tahun 2045. Ada beberapa pakar teknologi seperti Stephen Hawking dan Elon Musk, yang merasa khawatir AI menjadi tidak dapat dikendalikan dan bisa menyebabkan kerusakan yang besar. Di sisi lain, banyak juga pakar teknologi yang merasa optimis bahwa AI bisa membawa manfaat baik kepada manusia. Contohnya adalah bagaimana AI merevolusi permainan catur. Pemain catur saat ini belum bisa mengalahkan AI catur. Oleh karena itu, mereka menggunakan AI untuk untuk berlatih sehingga kemampuan bermain catur mereka menjadi semakin terasah. Penulis beropini bahwa di masa depan, akan ada banyak orang yang menolak AI dan ada juga yang akan mengabaikannya. Menurutnya, mereka harus bekerja sama dengan AI agar tidak tertinggal dengan perkembangan teknologi, khususnya AI.

Kedua teks diatas membahas konsep singularitas teknologi, yaitu kecerdasan buatan yang sangat pintar dan mampu merevolusi teknologi dengan sangat cepat sehingga manusia menjadi sulit untuk mengikutinya. Selain itu, kedua teks tersebut juga membahas dampak keberadaan AI bagi dunia, seperti peran AI dalam mengubah hidup manusia dan bagaimana cara manusia berinteraksi dengan AI.

Singularitas teknologi dapat diibaratkan sebagai nyala api. Awalnya, api terlihat kecil. Perlahan-lahan, api akan menyebar dan menjadi semakin besar. Semakin besar api, maka akan semakin cepat juga api tersebut menyebar. Pada akhirnya, api tersebut akan menjadi sangat besar dan menyebar dengan sangat cepat sampai tak terbendung. Begitu pula singularitas teknologi. Sedikit demi sedikit, teknologi akan semakin canggih dan semakin cepat berkembang. Ketika perkembangan teknologi sudah mencapai titik terjadinya singularitas, maka kecepatan berkembangnya teknologi akan menjadi sangat cepat sampai manusia tidak dapat mengikutinya lagi. Oleh karena itu, manusia harus bijak serta mempersiapkan diri dalam masa sebelum terjadinya singularitas agar fenomena tersebut membawa dampak yang baik di masa depan.

Salah satu syarat untuk terjadinya singularitas teknologi adalah munculnya AI yang pintar. Dalam beberapa bulan terakhir, kita telah melihat perkembangan yang pesat di bidang AI. Contohnya, munculnya beberapa AI yang mampu membuat gambar dengan kualitas setara bahkan lebih baik dari buatan manusia. Dunia seni dihebohkan oleh hal ini karena mereka tidak siap dengan AI yang mampu menyaingi bahkan mengambil alih pekerjaan pelukis atau ilustrator. Hal seperti akan terus terjadi selama 20 tahun ke depan. Akan muncul berbagai AI yang mampu menggantikan manusia di berbagai bidang. Banyak yang akan menolak digantikan AI, namun hal ini sulit dilawan. Oleh karena itu, manusia harus bersiap untuk belajar agar tetap lebih unggul dan mampu bekerjasama dengan AI. 

Setelah mengetahui munculnya AI yang mampu merevolusi teknologi dan menyebabkan perubahan di berbagai bidang pekerjaan, maka ada beberapa hal yang perlu kita lakukan agar tidak tertinggal: 

  • Tidak menolak AI

Seperti apapun usaha kita untuk melawan AI, tidak akan ada hasilnya. Kemajuan teknologi tidak bisa dibendung. Oleh karena itu, alih-alih membuang tenaga untuk melawan perkembangan teknologi, kita belajar untuk dapat hidup berdampingan dan bekerja sama dengan AI. 

  • Belajar bekerjasama dengan AI 

Mungkin banyak orang yang berpikir kalau mereka akan menjadi tidak berguna karena munculnya AI. Namun, kenyataannya tidak seperti itu. Contohnya, ketika muncul AI yang dapat menggambar, banyak seniman yang marah dan menolak AI. Mereka berkata bahwa AI tidak akan bisa menciptakan seni yang asli. Bahkan, ada juga yang menuntut untuk melarang AI agar para seniman tidak kehilangan pekerjaan. Pemikiran seperti ini tidaklah bijak. Banyak seniman yang justru menggunakan AI tersebut untuk membantu mereka menciptakan seni dengan cepat dan mudah. Pada akhirnya, mereka yang tidak mampu bekerja sama dengan AI akan tertinggal, dan mereka yang mampu akan semakin maju.

Perkembangan teknologi yang cepat terutama perkembangan AI, akan menyebabkan perubahan secara signifikan di seluruh bidang. Oleh karena itu, manusia harus belajar untuk bekerja sama dengan AI agar tidak tertinggal dan dapat menjadi lebih baik di bidang mereka. Manusia juga harus mempersiapkan diri sebelum terjadinya singularitas teknologi agar singularitas tersebut membawa dampak baik bagi kehidupan kita semua.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun