Mendengar jawaban yang sangat tidak memuaskan itu, seorang wartawan bertanya, "Lalu ke mana dana masyarakat yang seharusnya digunakan untuk proyek tersebut?" Sang pejabat hanya tersenyum dan berkata, "Oh, saya hanya menggunakan uang pribadi saya untuk membeli peralatan dan membayar kontraktor. Dan dana masyarakat itu, saya gunakan untuk keperluan pribadi saya yang lain. Jadi, semua baik-baik saja, kan?"
Teks ini menjelaskan mengenai pejabat tinggi yang mendapatkan tanggung jawab untuk mengelola proyek infrastruktur besar yang dananya berasal dari masyarakat. Namun kenyataannya proyek tersebut tidak ada kemajuan pembangunan sama sekali sampai berbulan-bulan.Â
Humor yang disajikan dalam teks tersebut berada pada bagian Pejabat menggunakan uang pribadi (pembangunan tidak berjalan) Â untuk mengurus proyek pembangunan dan malah menggunakan dana masyarakat untuk membeli keperluan pribadinya. Makna yang bisa diambil adalah dalam suatu daerah/negara diperlukannya pemimpin yang jujur bertanggung jawab atas tugas-tugasnya karena peran pemimpin ini menentukan kesejahteraan dari masyarakatnya sendiri.
Melalui teks anekdot kita bisa menyalurkan berbagai kritik yang bisa membangun maupun sindiran bagi yang tertuju namun dibawakan seperti teks anekdot pada umumnya. Tidak hanya dalam bentuk kritik semata namun ada makna yang bisa diambil melalui teks tersebut. Teks anekdot merupakan salah satu saluran yang menyampaikan suatu kritik atau sindiran dengan cara yang unik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H