"Integritas adalah inti dari semua keberhasilan." - R. Buckminster Fuller
Indonesia adalah negara yang mardeka pada 17 Agustus 1945. Indonesia memiliki kekuatan yang unik yaitu Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Sekarang Indonesia tercatat memiliki 38 provinsi yang terus bertambah dengan budaya yang berbeda-beda. Setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing dari makanan, pakaian, bahasa, santun, sumber daya alam, dan banyak lagi.
Keberagaman adalah harta terbesar kita. Maka menjaga harta kita merupakan hal yang penting untuk mempertahankan negara kita. Salah satu hal yang dapat kita lakukan adalah mengenal konsep integrasi. Dengan begitu kita dapat mengerti salah satu faktor pendorong yang membuat negara kita mardeka.
Integrasi adalah kesatuan atau pembulatan. Integrasi juga dapat diartikan sebagai koordinasi tugas-tugas dalam suatu pekerjaan untuk mecapai tujuan bersama. Selain itu, integrasi juga dapat diartikan sebagai kehidupan harmonis masyarakat dari berbagai latar belakang dengan budayanya masing-masing di dalam suatu negara. Menurut KBBI, integrasi adalah menyatunya suatu hal hingga menjadi sebuah kesatuan.
Sedangkan nasional berarti segala hal yang meliputi suatu bangsa, bersifat kebangsaan, atau berasal dari bangsa sendiri. Menurut buku Sejarah Indonesia Kelas XII kata bangsa berarti kelompok manusia yang beragam sifatnya tetapi memiliki keinginan yang sama dan hidup di suatu daerah yang bersifat permanen.Â
Menurut Howard Wriggins integrasi nasional adalah penyatuan bagian yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa. Menurut  Myron Weiner integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka pembentukan suatu identitas nasional. Integrasi biasanya mengandalkan adanya satu masyarakat yang secara etnis majemuk dan setiap kelompok masyarakat memiliki bahasa dan sifat-sifat kebudayaan yang berbeda.
Maka bisa kita simpulkan bahwa hakikat dari integrasi nasional adalah bersatunya rakyat membentuk suatu kesatuan tanpa menghilangkan budaya masing-masing. Indonesia terdiri dari berbagai suku dibentuk karena sama-sama dijajah oleh Belanda. Integrasi nasional penting untuk dipertahankan agar negara kita dapat tetap berjaya.
Sebaliknya menurut KBBI disintegrasi merupakan keadaan tidak bersatu padu. Disintegrasi dapat diartikan sebagai keadaan terpisah atau terpecah belah yang dapat membuat kesatuan hilang dan terjadinya perpecahan. Disintegrasi harus jauhi jika kita ingin negara kita tetap makmur, aman, dan tentram.Â
Setelah Indonesia mardeka atau dapat kita sebut dengan integrasi nasional muncul berbagai permasalahan yang dapat memicu disintegrasi. Sebagai negara yang baru mardeka Indonesia mengalami berbagai permasalahan dan kesukaran dari berbagai golongan yang takut kehilangan hak-hak mereka jika Belanda meninggalkan Indonesia. Pemberontakan yang terjadi pada awal kemerdekaan dipicu oleh 3 hal yaitu keinginan untuk mendirikan negara sendiri yang lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, Mempertahankan bentuk negara federal, dan keengganan APRIS untuk bergabung dengan TNI.
Terdapat berbagai pemberontakan yang dapat memicu disintegrasi yang dimulai pada masa revolusi fisik (1945-1950), terdapat pemberontakan PKI di madiun (1948), pemberontakan DI/TII, Pemberontakan APRA, pemberontakan Andi Azis, dan pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS). Pada masa Demokrasi Liberal (1950-1959), ada pemberontakan PRRI/Permesta. Pada masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965), ada pemberontakan Gerakan PKI 30 September 1965 (G30S/PKI).
Pemberontakan-pemberontakan karena berbagai alasan. Pemberontakan APRA di Jawa Barat, Andi Azis di Makassar, dan RMS, PRRI, dan Permesta terjadi karena ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat tentang alokasi dana  pembangunan dan keinginan untuk membuat negara sendiri. Pemberontakan DI/TII terjadi karena keinginan untuk membentuk negara Islam, sedangkan PRRi ingin membentuk Republik Persatuan Indonesia dan pemberontakan PKI Madiun dan G30S dilatarbelakangi oleh perbedaan ideologi.
Pemberontakan-pemberontakan tersebut tentunya bukan merupakan solusi yang baik, pemberontakan-pemberontakan tersebut memberi dampak buruk kepada semua pihak dari kehilangan nyawa, pengaruh buruk bagi masyarakat, pemborosan waktu, sumber daya, dan uang negara.
Pemerintah melakukan usaha yang baik dalam menangani permasalahan-permasalahan yang timbul dari terwujudnya integrasi nasional. Pemerintah cukup cekatan dalam menumpas pemberontakan sehingga mencegah terjadinya disintegrasi nasional.
Pada masa ini orang tua, remaja, serta anak-anak sangat aktif dalam hal politik dikarenakan penggunaan sosial media yang meningkat dan diterapkannya pendidikan sejak dini. Walaupun itu merupakan hal yang baik namun penggunaan sosial media juga memiliki dampak buruk seperti seringnya terjadi penyebaran kabar palsu, iklan judi, maupun hal-hal yang tidak senooh. Bangsa Indonesia secara menyeluruh dapat bekerjasama untuk mengeliminasi hal-hal ini yang juga menjadi pemicu disintegrasi.
Ada berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya disintegrasi nasional. Contohnya, pemerintah dapat memasukan pendidikan multikultural pada kurikulum pembelajaran. Pendidikan merupakan fondasi yang penting, pemikiran tentang konsep integrasi perlu diajarkan pada anak-anak sejak dini agar mereka menerima dan mengerti tentang cara berperilaku dan berpikir yang baik di dalam negara Indonesia.
Pemerintah juga dapat melakukan reformasi hukum dan peradilan. Penegakan hukum yang adil, transparan, dan bebas korupsi akan meningkatkan kepercayaan rakyat pada pemerintah. Ketegasan dalam menangani kasus pelanggaran HAM harus ditingkatkan, pengawasan dan kontrol terhadap tindakan rakyat perlu ditegaskan agar pelanggar hukum bertanggung jawab atas perbuatannya.
Masyarakat dapat bersikap toleran terhadap sesama warga yang berbeda latar belakang. Masyarakat juga dapat menghormati budaya lain, bersikap ramah dan sopan pada orang lain, juga menunjukkan sikap nasionalisme dan patriotisme dengan merayakan ulang tahun negara dan mengikuti kebijakan-kebijakan negara.
Pelajar dapat belajar dengan sungguh-sungguh dan berkontribusi pada negara saat sudah besar. Contohnya, menjadi anggota pemerintah dan mengabdi kepada negara dengan baik dan jujur. Tidak hanya itu, pelajar juga dapat menjadi pegawai pemerintah seperti guru. Pelajar juga dapat menyebarkan informasi yang bersifat edukatif dalam berbagai bentuk pada sosial media.
Sekarang kita mengerti mengapa integrasi penting dan perlu dipertahankan untuk mempertahankan negara kita sedangkan, konflik-konflik yang memicu disintegrasi perlu dijauhi. Integrasi merupakan kunci penting yang membentuk negara Indonesia. Pemberontakan bukan merupakan respon yang benar saat terjadi ketidakadilan. Terakhir, kita sebagai masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama agar Bangsa Indonesia dapat terus berjaya.
Sumber Referensi :
1. bola.com
2. Gramedia
3. KBBI
4. CNN
5. BINUS
6. BINUS
7. Buku Sejarah Indonesia Kelas XII oleh Ratna Hapsari
8. Gramedia
9. Liputan6
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H