Mohon tunggu...
Nicho Kosip
Nicho Kosip Mohon Tunggu... Penulis - Nulis kalo mood-nya ngumpul :)

Lulusan Ilmu Komunikasi angkatan 2018 Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mahakarya Tuhan Lewat Indahnya Gunung Merbabu

16 Desember 2022   12:47 Diperbarui: 16 Desember 2022   13:21 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto : tngunungmerbabu.org/jalur-swanting/

Dengan semangat teman-temanku yang juga masih membara, dan sisa-sisa tenaga yang masih ada, akhirnya kami bisa melewati terjalnya perjalanan menuju pos tiga dan sesampainya di sana kami langsung mendirikan tenda.

Hawa yang semakin dingin memaksa kami harus mendirikan tenda lebih cepat. Pakaian dan sepatu yang sudah kotor terkena lumpur di perjalanan juga harus kami lepas sebelum memasuki tenda. Akhirnya tenda selesai dibangun dan kami berkumpul di dalamnya.

Kurang lebih 8.5 jam kami habiskan di perjalanan dan kami tahu ini bukanlah pendakian yang biasa. Sekitar pukul 17.30, akhirnya kami bisa menyelonjorkan kaki dan mengistirahatkan badan di dalam tenda.

Hangatnya api dari kompor kecil menjadi harapan satu-satunya untuk kami yang kedinginan kala itu. Memakai kantong tidur (sleeping bag) dan duduk berhimpitan juga kami lakukan untuk sama-sama menghangatkan badan sembari membuat minuman hangat.

Lelah yang rasanya tak ingin lepas dari badan kami memaksa kami akhirnya harus istirahat lebih cepat malam itu. Banyak dari kami yang bahkan tak berpikiran untuk melanjutkan perjalanan menuju puncak di pagi harinya.

Rencana kami yang awalnya akan melakukan pendakian dini hari akhirnya harus batal akibat badan yang terlampau lelah dan hujan yang kala itu masih turun. Niat melihat sunrise akhirnya harus kami urungkan dengan lapang dada.

Namun siapa sangka,... 
Saat kami membuka pintu tenda pukul 06.30 pagi, langit sangat cerah dan menunjukkan pemandangan yang indah. Tenda-tenda berwarna-warni juga memanjakan mata dan ternyata ramai juga yang mengidam-idamkan puncak Merbabu.

foto: dok. pribadi
foto: dok. pribadi

Kami yang semalam berselimut rasa malas dan lelah yang mendalam akhirnya mulai kembali bersemangat dan melihat harapan yang kami nanti-nantikan.

Tak lama kami bersiap-siap dan melanjutkan pendakian ringan melewati sabana sebelum akhirnya melihat puncak yang kami dambakan.

Dengan sepatu yang masih dingin dan cukup basah, akhirnya kami mulai jalan dan menapaki hijaunya sabana yang membentang luas dan indah. Bahkan baru melihat sabana saja perasaan gembira dan excited luar biasa terlintas di benak saya pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun