Mohon tunggu...
Nicho Kosip
Nicho Kosip Mohon Tunggu... Penulis - Nulis kalo mood-nya ngumpul :)

Lulusan Ilmu Komunikasi angkatan 2018 Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mahakarya Tuhan Lewat Indahnya Gunung Merbabu

16 Desember 2022   12:47 Diperbarui: 16 Desember 2022   13:21 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru kurang lebih mendaki jalanan menanjak sekitar 500 meter menuju gerbang pendakian, rasanya jantung berdebar sangat kencang dan keringat dingin mulai bercucuran.

Aku pun tak mengerti apa yang terjadi saat itu. Hanya saja ku menduga ini adalah hasil dari aku yang jarang olahraga selama pandemi hahaha. Tapi kalo boleh jujur, saat itu rasanya ku ingin menyerah dan tak ingin melanjutkan pendakian.

Hingga ku tergeletak dan terlentang di tengah jalanan berbatu sambil bersandar dengan tas carrier dan menatap panasnya matahari. Aku yang tiba-tiba lemas kemudian mencoba menenangkan diri sejenak. 

foto : dok. pribadi
foto : dok. pribadi

Beberapa saat kemudian, temanku yang tahu bahwa aku tertinggal dari rombongan kemudian menghampiriku dan menanyakan keadaanku. “Heee kamu kenapa?”, katanya.

Sontak keadaan menjadi cukup rusuh ketika akhirnya rombongan harus mendapati cobaan di saat baru mendaki yang padahal belum jauh dari basecamp pendakian. (Hahaha, maaf ya teman-teman).

Beberapa dari mereka kemudian menunggu di salah satu rumah warga, dan beberapa lainnya menghampiriku di tempat tergeletak.

Aku yang rasanya tidak sanggup melanjutkan perjalanan kemudian sempat menjawab dengan suara pelan “Aku balik aja…”. 

Namun dengan kesabaran dan keyakinan bahwa aku baik-baik saja, mereka tetap menungguku sembari aku menenangkan dan memantapkan diri lagi.

Sesaat berselang, akhirnya aku merasa tubuhku sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Badanku perlahan kian sudah kembali hangat. Akhirnya aku memutuskan turun sejenak ke rumah warga untuk buang air dan cuci muka.

Saat semua terasa baik-baik saja dan aku yakin dengan keadaanku, akhirnya aku menarik ucapanku bahwa aku ingin melanjutkan perjalanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun