Melansir dari dw.com, Sebastian Kurz, seorang Kanselir Austria, mengatakan bahwa pelaku kejahatan yang melakukan serangan di Wina adalah seorang pendukung milisi teroris ISIS. Serangan yang terjadi pada Senin, 2 November 2020 itu menewaskan beberapa orang di Wina dan tak sedikit pula yang terluka.
Menteri dalam negeri Austria, Nehammer juga mengatakan bahwa serangan teroris tersebut dilakukan oleh satu orang. Pelakunya ialah simpatisan milisi teroris ISIS. Pria itu dipersenjatai dengan senapan serbu dan juga mengenakan ikat pinggang dengan bahan dasar peledak. Aksinya ini dilakukan guna menebar kepanikan masyarakat. Akhirnya, rumah tersangka digeledah untuk mencari barang bukti yang meyakinkan. Investigasi sedetail mungkin masih terus dijalankan dan tengah berlangsung lancar.
"Saat ini kami tidak bisa menutup kemungkinan bahwa masih ada pelaku lain," ~ Nehammer.
Malam hari usai kejadian tersebut, Kurz berbicara di ORF (radio Jerman) tentang serangan teroris yang dinilai 'menjijikkan'. Nehammer juga mengatakan bahwa dengan terjadinya peristiwa itu, Austria seolah berada dalam hari tersulit setelah bertahun-tahun.
Pelaku dan empat orang di sekitar lokasi kejadian tewas
Usai kejadian itu, Karl Nehammer mengimbau masyarakat agar mulai esok hari menghindari pusat kota Wina dan tinggal di rumah saja. Sekolah yang biasanya dilakukan di ibu kota juga akhirnya ditangguhkan untuk beberapa hari.Â
"Situasi sulit hanya bisa dihadapi bersama jika kita bersikap disiplin dan memberikan kesempatan kepada polisi untuk mengejar pelakunya," ~Nehammer.Â
Ia pun menegaskan bahwa siapapun yang menyerang bagian dari mereka, sekecil apapun mereka semua akan tetap menyerang.
Dalam kejadian tersebut, pasukan polisi khusus akhirnya dikerahkan dan berhasil melenyapkan teroris bersenjata lengkap yang dilengkapi dengan senapan serbu itu. Menurut polisi, empat orang yang berada di sekitar lokasi kejadian, terdiri dari dua pria dan dua wanita. Mereka semua ditembak oleh teroris tersebut.
Tembakan pertama di dekat Sinagoga, Seitenstettengasse
Kantor berita Austria APA sebelumnya telah melaporkan sedikitnya 15 orang, tujuh orang di dalamnya adalah orang dengan luka yang parah, dan telah dibawa ke rumah sakit. Di antara korban yang terluka parah tersebut terdapat seorang petugas polisi yang menurut Kanselir Kurz, telah berhasil melewati masa kritis.Â
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa belum adanya konfirmasi apakah Sinagoga utama di Wina menjadi sasaran serangan itu. Oskar Deutsch selaku ketua Israelitiscche Kultusgemeinde, sebuah organisasi keagamaan di Wina menulis di Twitter bahwa saat ini tidak dapat dikatakan apakah kuil kota adalah salah satu target.Â
Baik Sinagoga di Seitenstettengasse maupun gedung perkantoran yang berlokasi di tempat yang sama dan berdekatan akhirnya ditutup pada saat investigasi (identifikasi) TKP pertama, menurut Deutsch.
Enam TKP berbeda
Serangan itu dimulai sekitar pukul 8 malam di distrik 'klub malam', di mana banyak orang berlalu-lalang dibeberapa saat sebelum 'jam malam' baru dimulai. Menurut polisi, tembakan pertama dilakukan di Seitenstettengasse, jalan yang cukup padat di pertengahan kota. Sinagoga Yahudi utama di Wina juga terletak di sana. Menurut polisi, total ada enam TKP. Beberapa pelaku dengan "senjata panjang" terlibat dalam serangan itu.
Menurut saksi mata, para penyerang membidik tanpa pandang bulu ke orang-orang di bar dan restoran. Video yang disiarkan oleh penyiar swasta "Oe24" menunjukkan penembak bertopeng yang melepaskan setidaknya dua tembakan di jalan. Video lain menunjukkan genangan darah besar di luar restoran.
Bahkan beberapa jam setelah kejahatan itu, seluruh pusat ibu kota Austria akhirnya ditutup. Selain polisi, tentara juga akhirnya dikerahkan untuk melindungi properti yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H