Mohon tunggu...
Nicho Kosip
Nicho Kosip Mohon Tunggu... Penulis - Nulis kalo mood-nya ngumpul :)

Lulusan Ilmu Komunikasi angkatan 2018 Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pemanfaatan Teknologi Green Screen dalam Industri Film

3 September 2020   15:24 Diperbarui: 3 September 2020   15:30 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Haii.. hai.. haii...
Sebelumnya mau tanya dulu nih, siapa sih yang ga pernah nonton film?
Hmm... Sepertinya jarang yah kita menjumpai orang demikian. Tapi kamu pernah tahu ga sih proses pembuatan film itu seperti apa? Yukk  langsung kita bahas aja ya...

Pada kesempatan kali ini, aku tidak akan membahas secara detail mengenai proses pembuatan film nya ya, namun aku akan membahas mengenai teknologi yang digunakan dalam pembuatan film. Yapp... sesuai judulnya aku akan membahas mengenai teknologi green screen dalam film.

Sebenarnya penggunaan teknologi dalam film itu sangat lah beragam, mulai dari yang terkenal yaitu CGI (computer-generated imagery). Dalam sebuah artikel yang telah tayang di idn.times terdapat 9 teknologi yang berpengaruh pada industri film. Kamu bisa cek buat lebih tahu selengkapnya. https://www.idntimes.com/tech/trend/abraham-herdyanto/perkembangan-teknologi-paling-berpengaruh-di-industri-perfilman/9 .

Teknologi green screen

Green screen digunakan untuk memanipulasi latar belakang sebuah objek. Dengan teknologi ini, sineas film dapat menambahkan atau mengubah gambar sesuai yang diinginkan. Efek visualisasi yang dihasilkan disebut sebagai virtual background atau manipulasi gambar secara digital. (merahputih.com).

Teknologi green screen (layar hijau) awalnya dikembangkan pada tahun 1930 di RKO Radio Pictures, dan juga beberapa studio lain, untuk kepentingan efek khusus (special effect) dalam pembuatan film The Thief of Baghdad (1940). (kaskus.co.id). Seiring berkembangnya waktu, teknologi ini kemudian banyak digunakan untuk pembuatan berbagai jenis film.

Green screen merupakan teknik yang popular untuk pembuatan judul multimedia karena set yang tidak begitu mahal. Latar belakang yang nantinya diciptakan juga sangat menakjubkan dan dapat digerakan dengan pemodelan 3D dan perangkat lunak grafis. Objek yang ditempatkan juga dapat lebih tersusun rapi pada latar belakang tersebut. (Triyanto, 2012)

Dalam penelitian (Faizal Reza, 2010) green screen atau layar hijau digunakan sebagai background pengambilan video saat shooting. Teknis penggunaannya dengan menghilangkan latar yang berwarna hijau dan kemudian menggantinya dengan gambar lain melalui software di komputer. Alasan penggunaan warna hijau untuk latar belakang dikarenakan warna tersebut tidak terdapat di dalam tubuh manusia. 

Impilkasi teknologi green screen dalam film

Teknologi ini biasanya banyak digunakan dalam pembuatan film hollywood. Film yang memanfaatkan teknologi ini juga biasanya memiliki hasil akhir yang dapat membuat decak kagum penontonnya. Adapun beberapa film sukses yang menggunakan teknologi ini diantaranya:

  • The Avengers (2012)
  • Captain Amerika (2011)
  • Iron Man (2008)
  • Avatar (2009), dan masih banyak lagi.

Image: ifunny.coContoh cuplikan film Avatar (2009) saat menggunakan green screen dan di dalam film.
Image: ifunny.coContoh cuplikan film Avatar (2009) saat menggunakan green screen dan di dalam film.
Teknologi ini biasanya memang banyak digunakan untuk genre film action, namun tidak menutup kemungkinan juga bahwa teknologi ini digunakan untuk film bergenre drama. Seperti contohnya:
  • Wolf of Wall Street (2013)
  • El Principe (2014)
  • The Ugle Bety (2006)
  • The Great Gatsby (2013) yang bahkan setahun setelahnya mampu memperoleh penghargaan outstanding achievment in visual effect dalam Australian Academy in Art Awards 2014. (Republika.co.id).
    Film ini adalah film bergenre drama romantis yang dibintangi aktor Leonardo Dicaprio. The Great Gatsby merupakan film adaptasi yang diambil dari sebuah novel yang berjudul sama dengan filmnya. Film ini menyajikan musik ilustrasi bergenre hip-hop  yang padahal latar film ini diambil dengan suasana New York tahun 1920-an. Oleh sebab itu, untuk memunculkan efek tersebut dalam film, Baz Luhrmann yang merupakan sutradara film ini kemudian menggunakan teknologi green screen dalam pembuatan film nya. Penggunaan green screen ini juga bertujuan untuk menambah nilai artistik gambar dalam film ini. Tak heran film ini mampu memborong banyak penghargaan.

Proses pembuatan film (teknologi green screen)Image: Screenshoot from YT Channel JalanTikus.
Proses pembuatan film (teknologi green screen)Image: Screenshoot from YT Channel JalanTikus.

Cuplikan saat film rilisImage: Screenshoot from YT Channel JalanTikus.
Cuplikan saat film rilisImage: Screenshoot from YT Channel JalanTikus.

#Filmologi02 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun