Siapa bilang penulisan digital itu ga penting?
Pernah ga sih kalian menemukan orang yang bilang "tulisanku ga bagus" terus ada yang bilang juga "gimana sih cara nulis yang bagus? bahkan ada yang bertanya "menulis dalam media digital penting ga sih?"
Hal semacam itu tentu kerap kali kita dengar dari teman-teman kita yang ingin memulai bakat menulisnya.
Lalu pertanyaannya emang penting ya tulisan bagus dan tidak?
Yapp... buat kamu yang memiliki pertanyaan semacam itu, aku punya jawabannya.
Dalam buku National Writing Project edisi (2010, h.1) menulis sampai saat ini masih dinilai sebagai tindakan yang penting dan dapat dikatakan sebagai alat pembelajaran dalam partisipasi sosial. Ketrampilan menulis dinilai penting, baik di dalam maupun di luar institusi pendidikan.
Kemampuan menulis ini juga masih diakui sebagai suatu hal yang sangat kompleks. Oleh sebab itu, menulis juga dipahami sebagai suatu usaha dan atau kerja keras.
Nahh setelah mengetahui bahwa menulis adalah suatu hal yang kompleks dan memerlukan kerja keras, tentunya membuat suatu tulisan yang baik memerlukan kemampuan dan menjadi hal yang yang penting bukan?
Lalu, apa itu menulis dalam konteks penulisan digital? Pentingkah?
Yapp,, penulisan digital juga berasal dari kemampuan dasar yaitu menulis.
Penulisan digital dianggap sebagai suatu hal yang penting dikarenakan adanya perubahan atau pergeseran zaman yang ada. Saat ini zaman sudah semakin maju dan perkembangan teknologi sudah semakin pesat.
Mungkin dulu ketika kita mendengar kata menulis, gambaran yang terlintas di benak kita adalah orang yang duduk berhadapan dengan pulpen dan selembar kertas. Namun, gambaran "menulis" saat ini tampak berubah seiring dengan perkembangan zaman. Membuat tulisan menggunakan media digital juga dapat disebut dengan menulis dan tepatnya adalah penulisan digital.
Alasan utamanya pergeseran ini terletak pada kecanggihan komputer dan jaringan antar perangkat yang sudah mulai saling terkait satu sama lain. Hal tersebut juga akhirnya banyak digunakan di institusi-institusi pendidikan untuk memanfaatkan teknologi, sehingga muncullah penulisan digital.
"Teknologi komputer telah mengubah proses, produk, dan konteks penulisan dengan cara yang dramatis"(Writing in Digital Environments (WIDE), 2005).
Lalu, sebenarnya apa definisi dari penulisan digital?
Secara singkat, penulisan digital dapat diartikan sebagai produksi teks sederhana menggunakan komputer maupun perangkat lunak pengolah kata. Setiap publikasi, kebijakan, atau pun keseluruhan aspek dalam proyek ini semua berpedoman pada konteks digital.
Begitu luasnya konteks teknologi pada zaman ini, seolah membuat batas yang seolah tidak cukup terlihat antara penulisan digital dengan menulis menggunakan kecanggihan teknologi. Padahal, segala macam aksi menulis yang dilakukan berdasarkan media digital tentu dapat disebut sebagai penulisan digital, namun beberapa orang kemudian tidak menganggap hal tersebut sebagai penulisan digital.
Seperti contohnya sebuah studi penelitian mengenai internet pada tahun 2008 yang dilakukan (Lenhart, Arafeh, dkk) pada remaja dan orang tua. Mereka menyangkal bahwa tulisan yang mereka buat menggunakan kecanggihan teknologi tersebut disebut "menulis". (Penulisan digital).
Lalu mengapa penulisan digital itu penting?
Kebutuhan akan perkembangan zaman yang semakin maju membuat penulisan digital itu penting. Diperlukan ketrampilan dan keahlian yang lebih ketika kita ingin melakukan penulisan digital. Dengan semakin tidak terlihatnya batas antar ruang dan waktu (spasialisasi) membuat banyak literasi kemudian datang dari digital.
Banyak orang berbondong-bondong menulis hal yang mereka tahu pada media digital. Disisi lain, banyak orang saat ini menambah wawasan atau mendapat informasi dari membaca penulisan digital yang ada. Hal tersebut dikarenakan perkembangan teknologi yang cukup pesat dan budaya literasi yang dapat dikatakan sudah mulai bergeser ke modern (digital).
Dalam National Writing Project (2010, h.13) disebutkan bahwa tujuan dari pentingnya penulisan digital adalah:
1. Dianggap sebagai hal yang kompleks dan lebih dari sekedar membutuhkan ketrampilan. Maksudnya disini, membutuhkan kedekatan dari ide dan kondisi dunia, serta cara berpikir dan berekspresi dengan semua tingkatan displin ilmu.
2. Untuk memeriksa atau menganalisis tren yang terjadi seperti penelitian dan masalah dalam pengajaran penulisan digital.
3. Untuk menawarkan solusi dan model praktis bagi pendidik dan pembuat kebijakan yang terlibat dalam perencanaan, penerapan, dan penilaian penulisan digital dan program penulisan untuk mencari pengembangan efektif untuk pengajaran penulisan digital.
Kemudian, gambaran permasalahan atau hal yang seolah masih membingungkan adalah seseorang yang tidak menganggap hal yang mereka tulis di media digital juga disebut tulisan (penulisan digital). Hal ini tentu memerlukan pemahaman lebih dalam, hingga muncullah istilah yang disebut "revolusi digital" untuk membantu memperjelas akan hal ini.
Apa itu revolusi digital?
Revolusi digital bukan berarti seseorang harus memiliki komputer maupun perangkatnya, namun berbicara mengenai bagaimana seseorang mampu menggunakan atau mengoperasikan alat (teknologi) yang digunakan. Seperti contohnya adalah komputer, gadget, dan sejenisnya yang kemudian terhubung menggunakan internet atau jaringan.
Selain itu, dalam penulisan digital yang baik juga diperlukan adanya kolaborasi menjadi pendengar digital. Dalam hal ini yang dimaksud adalah memposisikan diri menjadi pembaca tulisan digital. Dengan mampu menjadi pembaca yang baik tentunya seseorang juga akan mampu menjadi penulis yang baik.
Permasalahan yang terjadi tentunya pada dampak yang ditimbulkan dari revolusi digital, hingga pada akhirnya dapat muncul kesenjangan antara yang mampu memiliki alat (teknologi seperti gadget, dsb) dan yang tidak.
Untuk mengatasi permasalahan atau kondisi ini 'generasi digital' kemudian mendapatkan berbagai pengajaran di sekolah-sekolah untuk memanfaatkan atau menggunakan teknologi.
Sehingga, mereka yang 'kurang mampu' memiliki akses untuk menjangkau hal tersebut tetap dapat mempelajarinya dan kesenjangan yang ada pada generasi digital dapat terkikis dan mereka mampu tumbuh bersama secara beriringan.
Daftar Pustaka
DeVoss, D. N., Eidman-Aadahl, E, & Hicks, T. . (2010). National Writing Project - Because Digital Writing Matters : Improving Students Writing in Online and Multimedia Environment. San Fransisco, CA: Jossey-Bass , A Wiley Imprint.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI