Perang yang terus berlanjut antara Hamas dan Israel telah menimbulkan dampak yang signifikan bagi dunia. Konflik ini telah mempengaruhi hubungan negara-negara Barat, khususnya Uni Eropa dan Amerika Serikat dengan Indonesia. Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia, telah menunjukkan dukungan terhadap Palestina, termasuk dalam panggilan untuk solusi dua negara. Namun, krisis yang dipicu oleh serangan brutal Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 telah membawa dampak yang signifikan bagi Indonesia.
Dampak yang muncul dari perang ini adalah peningkatan harga bahan bakar. Konflik ini telah menyebabkan harga bahan bakar naik, terutama karena kekhawatiran akan gangguan pada persediaan minyak dari negara-negara Timur Tengah. Harga bahan bakar yang naik dapat mempengaruhi biaya operasional bisnis terutama bagi bisnis yang sangat tergantung pada transportasi dan penggunaan energi.Â
Masyarakat juga akan merasakan dampak dari kenaikan harga bahan bakar melalui peningkatan biaya hidup sehari-hari, seperti transportasi dan kebutuhan energi rumah tangga. Kenaikan harga ini juga dapat berdampak pada industri energi. Dengan semakin naiknya harga bahan bakar mentah industri energi akan mengalami penurunan dalam produksi energi dan kenaikan harga untuk energi.
Selain naiknya harga bahan bakar, nilai tukar rupiah melemah akibat dari inflasi. Inflasi rupiah dapat membuat harga pasar naik, oleh karena ini barang-barang konsumer akan menjadi lebih mahal dan biaya hidup akan naik. Inflasi juga akan membuat pertumbuhan ekonomi negara terganggu, hal ini disebabkan oleh daya beli yang berkurang sehingga ekonomi negara tidak berjalan dengan optimal.Â
Inflasi akan menurunkan harga pertukaran rupiah dan akan membuat rupiah menjadi mata uang yang lemah. Menurunnya harga pertukaran rupiah akan membuat impor lebih mahal, hal ini akan merugikan Indonesia karena dapat mengganggu ketersediaan kebutuhan konsumen yang tidak dapat di produksi di Indonesia.Â
Mantan Menteri Muhammad Basri menyatakan bahwa konflik bersenjata antara Hamas dan Israel dapat mengancam ekonomi Indonesia. Salah satu masalah yang muncul akibat perang Hamas dan Israel adalah terkait dengan kemungkinan munculnya perang minyak yang dapat mempengaruhi harga bahan bakar seperti minyak dan gas alam.Â
Selain itu, konflik yang berkelanjutan juga dapat menyebabkan peningkatan harga beras yang signifikan dan dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia secara langsung. Jika harga beras naik maka masyarakat Indonesia akan lebih susah dalam mencukupi kebutuhan pangan sehari-harinya.Â
Perang antara Hamas dan Israel membuat Indonesia dihadapkan dengan tantangan besar dalam diplomasi, keamanan, dan ekonomi. Dukungan yang diberikan Indonesia kepada Palestina harus diimbangi dengan langkah-langkah yang bijaksana untuk menjaga stabilitas dan keamanan negara serta memitigasi dampak ekonomi yang dapat timbul. Solidaritas dengan Palestina perlu dijaga, namun Indonesia juga harus memastikan bahwa kepentingan nasional dan stabilitas domestik tetap terjaga dan stabil di tengah situasi yang kompleks ini.
Indonesia harus memantau situasi dan dampak ekonomi dengan cermat, terutama dalam industri seperti energi, di mana perubahan harga dapat berdampak langsung pada ekonomi dan warga. Selain itu, pemerintah harus mempertimbangkan manajemen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara efektif, terutama terkait dengan subsidi bahan bakar dan bantuan sosial untuk mengatasi potensi defisit dan kekhawatiran inflasi.Â
Selain itu, Indonesia harus memprioritaskan pemberian bantuan tunai dan bantuan sosial untuk mengurangi dampak kenaikan harga, terutama pada komoditas penting seperti beras, yang sangat mempengaruhi populasi karena sebagai bahan pangan utama.Â