Selain itu, infrastruktur yang ada di Madura belum mendukung pengembangan industri garam yang efisien. Akses jalan yang buruk membuat distribusi garam dari Madura ke wilayah lain di Indonesia menjadi lebih mahal dan lambat. Fasilitas penyimpanan yang terbatas juga membuat petani garam harus segera menjual hasil produksi mereka, meskipun harga pasar sedang rendah. Hal ini menyebabkan rendahnya pendapatan petani garam, sehingga mereka sulit untuk mengembangkan usaha mereka.
  Menurut Wahyuni (2021), salah satu masalah utama yang dihadapi oleh industri garam di Madura adalah rendahnya investasi dalam sektor ini . Pemerintah dan sektor swasta belum memberikan perhatian yang cukup besar terhadap pengembangan industri garam di Madura. Padahal, dengan investasi yang tepat, industri garam di Madura memiliki potensi besar untuk berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional.
3. Upaya Modernisasi dan Pengembangan Infrastruktur
   Untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam produksi garam di Madura, diperlukan
   Upaya modernisasi teknologi dan pengembangan infrastruktur. Penggunaan teknologi evaporator buatan dapat memungkinkan produksi garam dilakukan sepanjang tahun, tanpa bergantung pada kondisi cuaca. Teknologi ini juga dapat menghasilkan garam dengan kemurnian yang lebih tinggi, sehingga dapat memenuhi kebutuhan industri yang membutuhkan garam dengan spesifikasi teknis tertentu.
  Selain modernisasi teknologi, pengembangan infrastruktur juga menjadi faktor penting dalam pengembangan industri garam di Madura. Pembangunan akses jalan yang lebih baik akan mempercepat distribusi garam dari Madura ke wilayah-wilayah lain di Indonesia, sehingga biaya transportasi dapat ditekan. Fasilitas penyimpanan yang memadai juga akan memungkinkan petani garam untuk menyimpan hasil produksi mereka dan menjualnya ketika harga pasar lebih menguntungkan.
  Pemerintah memiliki peran kunci dalam mendorong modernisasi teknologi dan pengembangan infrastruktur untuk mendukung pengembangan industri garam di Madura. Insentif bagi petani garam dan pelaku industri untuk mengadopsi teknologi modern perlu diberikan, serta program pelatihan bagi petani garam untuk meningkatkan manajemen produksi dan kualitas hasil produksi mereka.
Penutup
  Garam Madura memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu sumber utama pasokan garam nasional. Namun, untuk memaksimalkan potensi ini, berbagai tantangan seperti ketergantungan pada cuaca, metode produksi tradisional, dan minimnya infrastruktur perlu diatasi. Modernisasi teknologi, peningkatan infrastruktur, serta dukungan kebijakan pemerintah sangat penting untuk mendorong pengembangan industri garam di Madura. Dengan langkah-langkah yang tepat, produksi garam di Madura dapat ditingkatkan, sehingga mampu mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor garam dan mendukung ketahanan pangan nasional.
Referensi
1. Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2020). _Laporan Tahunan Kebutuhan Garam Nasional_. Jakarta: KKP.