Mohon tunggu...
Nicholas Bima Dwiatmaja
Nicholas Bima Dwiatmaja Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Tahun ke 3 Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Saya merupakan mahasiswa yang suka mengetahui hal baru mengenai sesuatu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Garam Madura Sebagai Sumber Pasokan Garam Indonesia

6 Oktober 2024   16:25 Diperbarui: 6 Oktober 2024   16:29 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Pengolahan Garam Secara Modern (Sumber : galleries.my.id)

Proses Pengolahan Garam Secara Modern (Sumber : galleries.my.id)
Proses Pengolahan Garam Secara Modern (Sumber : galleries.my.id)

Metode Penelitian

   Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur untuk mengkaji potensi, tantangan, dan solusi yang terkait dengan produksi garam di Madura. Data sekunder dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk artikel jurnal ilmiah, laporan pemerintah, dan hasil penelitian yang relevan. Fokus penelitian adalah pada produksi garam di Madura, kendala yang dihadapi dalam proses produksi, serta upaya modernisasi teknologi dan pengembangan infrastruktur untuk meningkatkan produktivitas garam.

   Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif-kualitatif untuk menggambarkan situasi dan kondisi industri garam di Madura, serta relevansinya dalam konteks ketahanan pasokan garam nasional. Analisis juga dilakukan untuk mengidentifikasi potensi pengembangan industri garam melalui adopsi teknologi modern dan dukungan infrastruktur yang lebih baik.

 

Pembahasan

1. Potensi Garam Madura sebagai Sumber Pasokan Nasional

   Madura memiliki potensi besar sebagai salah satu sumber utama pasokan garam nasional. Dengan luasnya lahan-lahan garam yang tersebar di wilayah-wilayah strategis, Madura mampu menghasilkan garam dalam jumlah besar, terutama pada musim kemarau. Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, sekitar 40% dari total produksi garam nasional berasal dari Madura . Garam yang dihasilkan di Madura umumnya digunakan untuk konsumsi rumah tangga, dengan sebagian kecil digunakan untuk kebutuhan industri makanan.

   Namun, produksi garam di Madura masih terbatas karena kendala cuaca dan metode produksi tradisional. Pada musim hujan, produksi garam menurun drastis karena metode penguapan air laut tidak dapat dilakukan. Selain itu, kualitas garam yang dihasilkan sering kali tidak memenuhi standar industri, sehingga hanya bisa digunakan untuk konsumsi rumah tangga. Hal ini menyebabkan Indonesia harus mengimpor garam dengan kualitas tinggi dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan industri kimia, farmasi, dan tekstil.

2. Tantangan dalam Produksi Garam di Madura

   Produksi garam di Madura menghadapi berbagai tantangan, mulai dari ketergantungan pada kondisi cuaca hingga infrastruktur yang kurang memadai. Ketergantungan pada musim kemarau membuat produksi garam tidak stabil, sehingga pasokan garam dari Madura cenderung fluktuatif. Pada musim hujan, lahan-lahan garam tidak bisa digunakan untuk produksi, sehingga produksi garam menurun drastis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun