Mohon tunggu...
Nicholas Andhika Lucas
Nicholas Andhika Lucas Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelajaran Berharga dari Tragedi Kanjuruhan

6 Desember 2022   18:23 Diperbarui: 6 Desember 2022   23:01 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PT Liga Indonesia Baru

PT LIB menempatkan jadwal pertandingan high risk ini di malam hari, yang meresikokan keamanan agar mendapatkan keuntungan komersial, mengingat bahwa PT LIB menolak untuk mengundur pertandingan ini agar dilaksanakan di siang harinya. Kemudian, PT LIB memberikan pembekalan minim dan tidak menjamin kompetensi dari personil yang bertugas selama pertandingan berlangsung.

  1. Panitia Pelaksana

Panitia pelaksana tidak memperhitungkan kapasitas maksimal Stadion Kanjuruhan dengan batas kapasitas 38 ribu. Nyatanya, jumlah tiket yang terjual pada hari-H adalah sebanyak 42 ribu. Panitia pelaksana juga ditemukan tidak menjalankan tanggung jawabnya karena tidak memperhitungkan penggunaan pintu untuk evakuasi dan mempersiapkan keamanan selama pelaksanaan pertandingan.

  1. Aparat Keamanan

Aparat keamanan yang bertugas pada pertandingan tidak mendapatkan pembekalan mengenai pelarangan penggunaan gas air mata dalam pertandingan yang sesuai dengan aturan FIFA. Aparat keamanan kemudian melakukan tembakan gas air mata secara membabi buta ke arah penonton, dan ditemukan melakukan aksi kekerasan terhadap penonton.

  1. Suporter

Suporter melakukan tindakan dan mengeluarkan ucapan bersifat provokatif yang mengakibatkan konflik, serta mengabaikan larangan memasuki area lapangan dan melempar flare  ke lapangan. Kemudian, penonton melakukan tindakan kekerasan melawan petugas dan juga pemukulan terhadap pemain cadangan Arema.

Menyimpulkan penemuan dari laporan TGPIF, seluruh pihak bertanggungjawab atas tragedi ini yang memakan begitu banyak korban. Baik penonton, aparat keamanan, maupun penyelenggara pertandingan ini melakukan kesalahan yang berujung pada tragedi ini. Peristiwa ini dapat dicegah apabila aparat keamanan berlaku sesuai dengan peraturan, apabila penonton menjaga sportivitas, maupun apabila penyelenggara pertandingan mempersiapkan ini sebaik mungkin dan tidak tergesa-gesa tanpa kualitas.

Solusi

Demi mencegah peristiwa serupa terulang kembali, diperlukan suatu upaya perombakan dari seluruh pihak pelaksana dari pertandingan ini. Sesuai dengan arahan TGPIF, solusi yang diajukan adalah:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun