Mohon tunggu...
Nicholas Ananta Pakpahan
Nicholas Ananta Pakpahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo, Semua! Perkenalkan, namaku Nicholas Ananta Pakpahan dari Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Program studi Teknik Industri Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sistem Hibrida di Lingkup Rumah Tangga dalam Pemanfatan Energi Terbarukan

13 September 2023   23:18 Diperbarui: 13 September 2023   23:28 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan alam terbesar di dunia. Kekayaan alam Indonesia tidak hanya berupa keberagaman ekosistem dan mahluk hidup di permukaan, tetapi juga kekayaan geografi dan geologi. Namun, salah satu rintangan yang dihadapi Indonesia adalah tingginya emisi CO² di wilayah perkotaan yang tersebar di berbagai pulau. Hal ini dikarenakan penggunaan bahan bakar fosil dalam jumlah besar untuk berbagai alat dan kendaraan bermotor, yang umumnya menghasilkan emisi berupa gas rumah kaca. Gas rumah kaca menjadi salah satu penyebab utama pemanasan global. Salah satu cara untuk menanggulangi masalah ini adalah dengan mengalihkan penggunaan bahan bakar fosil dengan energi terbarukan di wilayah-wilayah ini. Sejalan dengan Sustainable Development Goals ke-7, yaitu Energi Bersih dan Terjangkau, langkah ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi jumlah emisi CO² serta langkah awal untuk membangun pilar dalam pembangunan keberlanjutan di Indonesia.

Energi terbarukan mengacu pada pemanfaatan energi dari proses alam yang berkelanjutan dan dapat dimanfaatkan secara terus menerus. Energi terbarukan umumnya didapat dari siklus alam dan tidak membahayakan kehidupan lain dalam proses pemanfaatannya. Energi terbarukan dapat mengacu pada energi panas dari Bumi, energi kinetik dari angin atau air, ataupun energi radiasi cahaya dari Matahari. Di wilayah perkotaan, penggunaan energi terbarukan belum optimal dan merata di berbagai sektor. Dengan penggunaan energi terbarukan, jumlah energi fosil yang digantikan dapat menjadi kontribusi untuk pengurangan emisi CO² dan gas rumah kaca lainnya. Salah satu langkah awal dalam penggunaan energi terbarukan dapat dimulai di lingkup rumah tangga, yaitu dengan pembangkit listrik dengan sistem hibrida. 

Sistem hibrida mengacu pada pemanfaatan energi cahaya dan angin untuk proses konversi ke energi listrik di lingkup rumah tangga. Pemanfaatan energi angin dapat memanfaatkan baling-baling dengan desain tertentu yang memutar rotor, lalu generator untuk mengubah energi kinetik rotor ke energi listrik. Pemanfaatan energi cahaya dapat memanfaatkan sel surya yang terhubung dengan generator dan baterai untuk menangkap dan menyimpan energi listrik. Penggunaan sistem hibrida ini harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan tempat sistem ini bekerja, sehingga hasil maksimal dapat dicapai. Penyesuaian ini dapat berupa jumlah baling-baling atau sel surya yang digunakan. Dengan sistem hibrida ini, jumlah emisi gas rumah kaca di tiap rumah tangga dapat berkurang dalam jumlah besar setiap tahunnya. Meskipun masih ada tantangan tentang jumlah berlebih dari energi listrik yang dihasilkan pembangkit listrik dari bahan bakar fosil di luar sistem yang digunakan, jumlah energi yang hilang atau berkurang dalam proses dapat dikurangi hingga seperenamnya.

Kesimpulan yang didapat adalah dengan penggunaan sistem hibrida di lingkup rumah tangga dalam pemanfaatan energi terbarukan, jumlah bahan bakar fosil secara umum dapat berkurang dan jumlah emisi CO² dapat ditekan demi memperbaiki Bumi dari pemanasan global. Selain itu, pemanfaatan energi terbarukan di lingkup rumah tangga dapat menjadi langkah awal Indonesia dalam membangun pilar utama dalam pembangunan keberlanjutan. Untuk mendukung peralihan ke energi terbarukan ini, perlu adanya sosialisasi secara merata dan mendalam ke masyarakat tentang kesadaran tentang energi terbarukan demi Bumi yang lebih baik.

Daftar Pustaka

Mekar dkk. (2019). Sosialisasi dan Instalasi Panel Surya Sebagai Energi Terbarukan Menuju Kesadaran Lingkungan Indonesia Bebas Emisi. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Menerangi Negeri. 2(1). 16-24

Mustika, Lisa. (2020). Pengembangan Media Konversi Energi Angin Menjadi Energi Listrik. Jurnal Pendidikan Fisika dan Sains. 3(2). 20-23

Razmjoo dkk. (2021). A Technical analysis investigating energy sustainability utilizing reliable renewable energy sources to reduce CO2 emissions in a high potential area. Renewable Energy. 164. 46-57

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun