Sekolah merupakan kewajiban seluruh anak Indonesia, dalam keadaan Pandemi Covid 19 ini dunia pendidikan diharuskan menyesuaikan keadaan dengan tidak melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka akan tetapi dengan menggunakan teknologi internet dan teknologi pembelajaran lainnya, hal ini tentu saja menjadikan dunia pendidikan berubah dengan munculnya permasalahan baru dimulai dari sulitnya akses internet yang tidak merata ditiap daerah, kurangnya efektivitas siswa dalam proses pembelajaran, hingga ketidakmampuan siswa mengoprasikan teknologi khususnya anak Sekolah Dasar.
Ketidakmampuan dalam menjalankan teknologi ini pada dasarnya mencangkup hal-hal teknis seperti menggunakan HandPhone dan laptop serta menggunakan aplikasi penunjang seperti Google Meet dan Zoom. Meskipun terlihat sederhana dalam menjalankan pembelajaran dengan menggunakan teknologi tersebut faktanya anak sekolah dasar mengalami kesulitan sehingga orang tua harus mendampingi anak hingga pembelajaran selesai.
Selama Pademi Covid 19 ini saya Nicho Dewa Brata sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Jember juga diharuskan menjalankan perkuliahan secara daring akan tetapi saya tidak mengalami kesulitan yang berarti dari segi sinyal internet maupun kemampuan menjalankan teknologi dalam melaksanakan perkuliahan, hal ini yang mendorong saya untuk mengambil tema KKN Progam Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid 19.
Dalam KKN BTV III Universitas Jember ini saya memilih untuk mengabdikan diri saya ditempat saya tinggal yaitu Kelurahan Patihan Kota Madiun, Jawa Timur dengan menganalisa permasalahan serta wawancara dengan mitra sasaran, ternyata permasalahan yang ada tidak sesederhana mengenai masalah teknis ternyata berbagai macam permasalahan lanjutan juga timbul seperti semangat anak sekolah menurun hingga mengalami hilangnya semangat belajar mandiri dirumah.
Dari permasalahan permasalahan yang ada saya memiliki progam yaitu melaksanakan pelatihan-pelatihan terhadap anak anak dilingkungan saya untuk dapat secara mandiri melaksanakan sekolah daring tanpa dampingan orang tua seperti pelatihan Penggunaan Aplikasi Zoom dan Google Meet serta penggunaan aplikasi yang lainnya dimana ternyata mengajarkan kepada anak tidak semudah yang saya bayangkan, saya menguasai ilmu yang akan saya ajarkan namun saya harus memiliki kesabaran dan kegigihan dalam mengajar anak karena anak tidak langsung memahami apa yang saya ajarkan hal ini merupakan pengalaman baru saya yang bermanfaat.
Sepanjang saya berinteraksi bersama anak-anak saya terbayang ketika saya berusia seperti mereka dimana bulan Agustus adalah bulan ketika hari hari penuh dengan perlombaan, upacara bendera, serta menyanyikan lagu lagu kebangsaan. Anak-anak sudah hampir satu tahun lebih tidak melaksanakan upacara hingga tidak hafal Pancasila serta lagu lagu kebangsaan seperti Indonesia Raya dan 17 Agustus sehingga saya berinisiatif mengajarkan lagu-lagu kebangsaan ini, mereka terlihat bahagia karena sudah lama semenjak pandemi mereka tidak merasakan kebersamaan dan belajar bersama.
Beberapa hari menjalankan KKN ini saya merasa saya sebagai mahasiswa yang memiliki tanggung jawab mengabdi kepada masyarakat akan melanjutkan progam progam mengajar saya kepada anak-anak disela perkuliahan saya dimana hal tersebut saya harapkan membantu anak-anak menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas serta memiliki wawasan luas ditengah terbatasnya aktifitas akibat pandemi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H