Pemalang (08/08/2023) Letak Desa Tegalmlati yang berdekatan dengan pintu keluar tol seringkali berimplikasi pada perubahan lingkungan sekitar. Salah satu dampak yang umum terjadi adalah peningkatan lalu lintas kendaraan, terutama kendaraan berat yang seringkali melintasi jalan utama desa. Sebagai jalur penghubung komunitas sekitar dengan akses tol, jalan utama desa menjadi titik kritis dalam hal polusi udara dan kesehatan lingkungan. Meskipun infrastruktur ini memberikan konektivitas yang diperlukan dengan memberikan manfaat ekonomi bagi wilayah, upaya konkret tetap diperlukan untuk menjaga kualitas udara dan pencegahan dampak negatif yang lebih lanjut.
Dalam upaya merespon tantangan lingkungan ini, Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (UNDIP) mengambil inisiatif berharga melalui program "Penanaman 100 Bibit Pohon Mahoni sebagai Tumbuhan Peneduh Jalan Desa (Turus Jalan)". Pohon mahoni (Swietenia macrophylla) dipilih karena kemampuannya untuk tumbuh dengan cepat dan memberikan dedaunan yang lebat. Dengan demikian, pohon mahoni tidak hanya berpotensi menjadi penghalang fisik bagi partikel polutan di udara, tetapi juga memberikan peneduh yang diperlukan bagi lingkungan dan warga sekitar jalan. Selain itu, mahoni juga memiliki nilai estetika yang dapat memberikan nuansa lebih hijau dan alami pada area yang sebelumnya terlihat kering dan terpapar polusi.
Pada tahap pertama, Tim KKN melakukan survei bersama perangkat desa untuk mengidentifikasi jalan utama yang seringkali dilalui kendaraan berat. Lokasi yang dipilih untuk program penanaman pohon mahoni adalah sepanjang jalan utama desa yang membentang dari dusun 4 sampai dusun 5. Setelah itu, Tim KKN dan perangkat desa membuat rancangan untuk mendapatkan dukungan pelaksanaan program dengan bekerja sama bersama lembaga konservasi alam setempat, yaitu Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Pemalang, dengan menyediakan 100 bibit pohon mahoni yang siap ditanam. Setelah mendapat persetujuan permohonan bibit pohon mahoni yang diminta, Tim KKN segera menentukan hari untuk melaksanakan kegiatan penanaman bibit pohon.
Kegiatan penanaman dilaksanakan pada Selasa, 8 Agustus 2023. Pada hari pelaksanaan, tim KKN membagi diri ke dalam kelompok-kelompok kecil dengan tugas yang telah ditentukan. Tugas-tugas ini meliputi penggalian lubang tanam, penanaman, dan penyiraman bibit yang dilaksanakan dengan bantuan masyarakat setempat. Penanaman 100 bibit pohon dilakukan selama tiga hari berturut-turut, dengan jarak antar bibit pohon sepanjang 6-9 meter.
Melalui program ini, mahasiswa KKN sigap dengan aksi nyata untuk memperbaiki kualitas lingkungan dan mengatasi dampak negatif polusi udara. Selain memberikan manfaat fisik, penanaman 100 bibit pohon mahoni juga merupakan bentuk edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan keseimbangan ekosistem. Tim KKN memiliki harapan besar bahwa program penanaman pohon turus jalan ini akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengurangi polusi udara, meningkatkan kualitas lingkungan, serta menciptakan aksesibilitas yang lebih sehat dan nyaman bagi masyarakat lokal dalam jangka waktu yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H